Jakarta, KomIT – Beberapa bisnis Startup e Payment (TrueMoney),Online Store (ShopITe) dan e eLearning) audiensi dengan Septriana Tangkary, Direktur Pemberdayaan Telematika dan Bambang Heru, Dirjen APTIKA (Aplikasi Telematika) membahas cara dan strategi kolaborasi bisnis untuk memberdayakan Warnet yang sekarang masih banyak diperdesaan (Wardes) pada era e-Commerce 2.0 ini.
Dahulu pada era jayanya dot.com (e-Commerce 1.0) boom bersama warnet dipergantian millenium tahun 2000 banyak kolaborasi dilakukan dengan warnet diperkotaan antara lain dengan Universitas Terbuka (UT), Astaga, karena waktu itu, pra 2000, 42% akses Internet dari warnet yang menjamur diperkotaan, namun sekarang warnet tergusur migrasi ke daerah sub urban dan rural perdesaan, karena substitusi dan disrupsi oleh telepon mobile seluler.
Tim Truemoney, dihadir langsung oleh Ian frederick CFO Truemoney bersama Vivian dan Edbert Sanjoto. Produk Truemoney, yang sudah mendapatkan ijin operasi BI terkait emoney yang dapat didebit dan kredit menggunakan mesin EDC yg dilengkapi teknologi NFC sehingga tinggal di sentuh (Tap) layarnya dengan kartu emoney sebagai ganti password untuk melakukan transaksi pembayaran. Dapat digunakan untuk bayar rekening utility seperti PLN, PAM dll. juga membeli pulsa dan belanja online, sehingga sangat bermanfaat bagi warnet di perdesaan yg fasilitas banknya sangat minim dan sangat sulit karena lokasi yang sulit dan terpencil.
Sedangkan Quipper software online education diwakili oleh Doga Makiura , executive producer Quipper dan Patricia Sanjoto. Warnet dapat bekerjasama dengan sekolah SMP dan SMA sebagai Laboratorium Internet atau Komputer untuk mengunduh konten edukasi dari Quipper. Mengejutkan, Clipper ini sudah merambah 11,000 sekolah sejak masuk ke Indonesia 2014, yang kemudian startupnya diakuisisi oleh perusahaan Jepang, Rekruit. Hadir juga Tommy Sanyoto, pengusaha real estate Lampung dan Rudi Rusdiah yang memfasilitasi pertemuan ini mewakili APW (Asosiasi Pengusaha Warnet) dan portal Komite.id.
ShopITe.ID diwakili oleh Winarto FX, Chief Merchandise Officer (CMO) yang pernah mendukung pelaksanaan proyek Wardes kerjasama Kominfo dan Worldbank, Proyek PLIK, MPLIK serta proyek kerjasama WWF dan Micronics Group. Kolaborasi memang salah satu strategi disrupsi dari teknologi ecommerce yang menggabungkan marketplace, teknologi, sosmed dan Internet. (red)