CEO Zahir: Teknologi Menjadi Urat Nadi Bisnis

0
5585

Jakarta, KomIT – Tantangan pengusaha dalam menjalani bisnis di era digital seperti sekarang ini semakin meningkat. Teknologi tidak bisa dipungkiri telah membawa banyak perubahan di peta persaingan bisnis saat ini, mulai dari lahirnya pesaing-pesaing baru, inovasi-inovasi produk baru, sampai hadirnya berbagai model bisnis baru yang berbasis teknologi.

Berbicara mengenai persaingan bisnis, saat ini bukan hanya berbicara menegnai kompetisis bisnis dalam negeri, tetapi juga persaingan dengan kompetitor luar negeri yang berawal dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang dimulai awal 2016 kemarin.

Menanggapi hal ini, Muhamad Ismail selaku CEO of PT Zahir Internasional mengungkapkan teknologi adalah kunci penting untuk mampu terus beradaptasi dan bersaing di era yang serba cepat seperti saat ini. Teknologi memegang peranan penting dalam mendukung era globalisasi saat ini. Teknologi bukan hanya sekedar pelengkap bisnis, tetapi juga kunci utama dari bisnis yang terus berkembang dan mampu terus bersaing. “Teknologi, bukan lagi sebagai pelengkap bisnis, tetapi sudah menjadi urat nadi sebuah bisnis, termasuk didalamnya software akuntansi,” kata Muhamad Ismail di Jakarta, Rabu (10/2).

Kenapa teknologi menjadi begitu penting saat ini? Menurut Muhamad, karena teknologi saat ini harus menjadi fondasi inovasi oleh suatu perusahaan. “Mulai dari inovasi produk, layanan maupun model bisnis”, ungkapnya

Muhamad mencontohkan perkembangan teknologi saat ini bisa oleh ojek online. Walaupun keberadaan ojek sudah dari puluhan tahun lalu, tetapi menjadi sangat luar biasa ketika fondasinya menggunakan teknologi. “Ojek online saat ini menjadi fenomenal, dengan adanya teknologi, jadilah produk luar biasa, “tuturnya.

Selain inovasi dalam bentuk produk, Muhamad menambahkan beberapa inovasi dengan menggunakan model bisnis. Misalnya, layanan tayangan film yang memudahkan pengguna menonton tayangan kesukaan di mana pun, kapan pun, dan menggunakan media apa pun mulai dari TV, Smartphone, Tablet, PC, dan Laptop selama terhubung dengan internet. Penawarannya pun menarik, mulai dari ratusan ribu saja. “Ini lebih maju dari sekedar tv berbayar, tidak perlu lagi bergantung dengan pesawat televisi,” ujarnya.

Lalu bagaimana pengusaha bisa menggunakan teknologi untuk terus mampu bersaing? Untuk membuat bisnis mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan tentu menuntut pengusaha untuk bisa mengambil berbagai keputusan strategis dengan cepat. Keputusan bisa diambil dengan cepat hanya jika kita sebagai “Decision Maker” memiliki data dan informasi yang akurat dan bisa diakses kapan saja, dimana saja.

Mulai dari hal yang sederhana, pengusaha perlu memiliki informasi yang cukup mengenai kondisi keuangan dan aktivitas bisnis nya setiap saat, seperti trend penjualan, pergerakan persediaan barang, pengeluaran kas, hingga hutang dan piutang jatuh tempo hingga laporan keuangan. Semua informasi diatas, bisa didapat dengan mudah jika perusahaan menggunakan software akuntansi. Sehingga, software akuntansi merupakan teknologi yang penting bagi setiap perusahaan untuk mampu bersaing di era ini.

Muhamad menjelaskan, software Zahir Accounting memposisikan dirinya sebagai teknologi yang membantu pengusaha agar mudah mengambil keputusan strategis bedasarkan berbagai informasi bisnis dan keuangan perusahaan. “Zahir Accounting dikembangkan agar bisa digunakan dengan mudah oleh siapa pun, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang akuntansi”.

Muhamad menyebutkan, PT Zahir Internasional adalah pengembang software akuntansi Zahir Accounting sejak tahun 1996. Hingga saat ini Zahir Accounting merupakan pemain terkemuka dalam bidang software akuntansi dan digunakan oleh lebih puluhan ribu perusahaan.

PT Zahir Internasional hadir sejak tahun 1996 dengan produk Zahir Accounting versi 1.0. Kini di usianya yang mencapai 19 tahun, Zahir Internasional terus berkembang. Sejak tahun lalu sudah meluncurkan produk terbaru, yakni Zahir Online. “Pengembang dari Zahir Acounting saat ini adalah aplikasi akuntansi berbasis web” tutur Muhamad Ismail. (red/ju)