Mastel : Perkuat Asosiasi FITH untuk Pertumbuhan Ekonomi Digital

0
2799

Jakarta, KomIT – MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia) dan Perkumpulan FTTH (Fiber-To-The-Home) Indonesia (IFA), Kementerian Kominfo dan PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia), menggelar Indonesia FTTH Association Summit di Jakarta, (27/4). Acara ini menandakan batu loncatan yang penting dalam pengembangan ekosistem pita lebar tetap (fixed broadband) untuk mendukung Agenda Ekonomi Digital Indonesia, yaitu komitmen dari 17 anggota baru IFA untuk memimpin pembangunan ultra-broadband di Indonesia, mempercepat transformasi layanan digital TIK, dan meningkatkan kerja sama rantai industri.

Dalam acara ini, deklarasi IFA disaksikan oleh Rudiantara, Menteri Kominfo, Kristiono, Ketua MASTEL; Suwanto Gunawan, Ketua IFA; dan Daniel Tang, CTO Huawei Fixed Network, serta para anggota IFA. IFA merupakan perkumpulan yang beranggotakan para operator teknologi, perusahaan dan asosiasi yang berkaitan dengan TIK di Indonesia, seperti diantaranya Telkom, Jababeka, MyRepublic, dan Huawei. Dengan visi untuk membangun jaringan digital Indonesia yang bebas hambatan melalui teknologi FTTH, IFA sebagai bagian dari MASTEL, akan memegang peranan penting dalam pengembangan ekosistem pita lebar tetap, termasuk pengembangan Smart City dan inisiatif dari pemerintah seperti e-Government, e-Education, e-Health, dan berbagai layanan komersil lainnya.

Saat ini FTTH merupakan teknologi yang telah matang dan terstandardisasi, serta telah diadopsi secara luas sebagai tulang punggung teknologi pita lebar tetap (fixed broadband) , dengan serat optik sebagai media akses dari lingkungan rumah ke jaringan perkotaan (metro). Teknologi ini mampu menyediakan kapasitas berbagi bandwidth hingga 10Gbps kepada para pelanggan. Di Indonesia, penetrasi saluran tembaga dan serat optik di rumah masih di bawah 15%, yang berarti ada 85% rumah yang tidak dicakupi oleh kabel tembaga ataupun serat optik. Oleh karena itu, FTTH akan berperan sangat penting dalam menghubungkan rumah dengan aplikasi TIK yang nantinya akan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saat ini, agenda ekonomi digital adalah prioritas dan akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi negara. Namun, pengguna pita lebarbaru mencapai 4.3 juta orang atau sebesar 7% saja di seluruh negara. Ada celah pasar yang besar untuk diisi dan MASTEL, melalui IFA, diharapkan dapat mendorong pengembangan pasar pita lebar tetap menuju pencapaian baru dengan memandu pengembangan bidang ini,” ujar Kristiono.

IFA dan MASTEL akan bekerja sama untuk merumuskan regulasi Right-of-Way dan mempromosikan infrastruktur berbagi (infrastructure sharing) antar para pelaku industri; mendukung dan mempromosikan kebijakan yang terkoordinasi antar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penyebaran serat optik di seluruh Indonesia sebagai bagian dari rencana Infrastruktur Pita Lebar Nasional dan mendorong pengembangan pita lebar serat optik yang berkelanjutan sebagai infrastruktur utama untuk mempercepat pita lebar dan smart cities di Indonesia.

“Kami yakin anggota IFA dan pemangku kepentingan akan bergabung dan untuk menjalankan satu ekosistem pita lebar tetap. Kami optimis untuk menjembatani celah dalam ekosistem infrastruktur pita lebar tetap dalam negeri guna mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. MASTEL dan IFA akan memainkan peran penting dalam mempercepat keaksaraan dalam bidang TIK, kesiapan sosial, model bisnis, kemitraan pemerintah dan swasta,” ujar Suwanto Gunawan, Ketua IFA.

Kota-kota seperti Surabaya, Banyuwangi, Bandung, dan Banda Aceh sudah memiliki basis yang kuat dan telah menerapkan konsep smart city. MASTEL dan IFA telah mengindentifikasi peluang meningkatkan jaringan ultra broadband berdasarkan teknologi FTTH dan akan mengeksplorasi kerja sama strategis dengan kota-kota ini untuk memulai proyek percontohan yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan dan memanfaatkan potensi penuh infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi oleh semua lapisan masyarakat.

Daniel Tang, Huawei CTO of Fixed Network, mengatakan “Sebagai anggota IFA, Huawei bangga memperoleh pengakuan dari para anggota dan MASTEL sebagai pemimpin di bidang FTTH, pengembangan ultra broadband dan smart city. Huawei akan secara aktif memberikan dukungan, infrastruktur, solusi terbaik, pengalaman global, serta pengetahuan teknologi bagi pengembangan FTTH di Indonesia. Kami 100% berada di balik transformasi ekonomi digital Indonesia untuk masyarakat Indonesia.” (red)