Jakarta, KomIT – Pertemuan pertama dengan Thomas (Tom) Lembong sebagai Ketua BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Republik Indonesia (RI) yang baru saja aktif di aula kantor BKPM, dimana sebelumnya kapasitas Tom sebagai Menteri Perdagangan RI.
Pertemuan pertama ini dengan panelist tuan rumah Tom Lembong Ketua BKPM bersama Alan Solow, CEO, PT Infrastructure Asia- Tarsus Group; Rosan P. Roeslani Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN); Rahmat Pramono, Duta Besar dan Perwakilan Tetap RI diAsean; Phillia Wibowo, Presiden Direktur McKinsey and Company; dan moderator Erwin Aksa Wakil Ketua Bidang Konstruksi dan Infrastruktur.
Fokus Pertemuan pertama ini adalah Press Conference terkait akan diselenggarakannya:
(1) Asean G2B Infrastructure Investment Forum (AG2BII) sekaligus meluncurkan buku ke dua Master Plan Asean Infrastucture Investment oleh Secretariat Asean; 8-11 November 2016 dengan McKinsey. Forum bersamaan dengan:
(2) IndonesianInfrastructure Week (IIW) mencakup Konstruksi Indonesia; Airport Solution Indonesia; Expo Comm Indonesia (ICT); dan Indonesian International Infrastructure pada tanggal 9-11 November 2016 di Jakarta Convention Center.
AG2BII Forum ini sangat penting, karena 10% pertumbuhan infrastruktur mendorong 1% pertumbuhan GDP, belum dihitung dampak positif lainnya seperti peningkatan lapangan kerja; ditambah peningkatan investasi dan perdagangan dengan adanya infrastruktur yang lebih baik’, ujar Phillia.
Rencana Kebutuhan dana untuk investasi sebesar Rp 5,500 Triliun, dimana yang sudah akan dibangun baru Rp 1,400 Triliun. Banyak yang sudah menyatakan tertarik dari 3 negara diluar Asean seperti Korea, Jepang dan Tiongkok dalam pertemuan mitra dialog Asean + 3 .
“Asean G2B Infrastruktur Investment Forum akan fokus pada agenda infrastruktur Indonesia selama 5 tahun mendatang senilai USD 450 miliar dan Asean Master Plan for Connectivity senilai USD 3,3 Triliun untuk 15 tahun kedepan. Indonesia merepresentasikan sepertiga dari anggaran infrastruktur Asean yang telah diajukan, maka sudah sewajarnya Indonesia menciptakan sebuah wadah bagi pemerintah dan swasta agar dapat menyamakan visi, membangun kemitraan dalam Master Plan for Asean Connectivity 2025′ ujar Rosan.
Pada InfrastructureAsia 2015 yang dibuka oleh WakilPresiden Jusuf Kalla terdapat 15,000m2 lahan yang digunakan di Jakarta Convention Center (JCC), 13,620 pengunjung termasuk peserta Internasional dari 35 negara dan diperkirakan menghasilkan transaksi sebesar US$ 9,6 miliar sepanjang minggu tersebut. Tahun ini diharapkan sekitar 22,000 m2 lahan dengan 350 perusahaan yang ikut berpartisipasi dan 16,000 pengunjung.
IA2016 akan menjadi ajang pameran Indonesian Infrastructure Week dan konperensi Asean G2B IIF Forum di bidang Infrastruktur terbesar di Indonesia seperti pameran yang diadakan sebelumnya oleh PT Infrastruktur Asia Tarsus Group (rrusdiah@yahoo.com)
Appreciate of the big program. if we ve chance could be participates.regards Edysonlim