Program SmartGen Tingkatkan Kemampuan TIK Mahasiswa

0
2205

Jakarta, KomIT – Seiringnya perkembangan zaman yang kian pesat, pemanfaatan teknologi telah mengubah beberapa kebiasaan lama yang kini lebih banyak menggunakan dunia digital seperti interaksi dan komunikasi. Kemenristekdikti menaruh harapan besar pada mahasiswa di Perguruan Tinggi dalam mengikuti Program SmartGen (Smart Generation) untuk Bina Generasi Muda Indonesia, merupakan sebuah inisiatif untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Indonesia yang mempelajari subyek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Universitas.

Peluncuran Program SmartGen ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Huawei Indonesia dengan para Rektor dari tujuh perguruan tinggi di Indonesia, di Jakarta, Senin (27/3). Adapun tujuh Perguruan Tinggi yang tergabung dalam kerja sama ini yaitu, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Telkom (Tel U), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im mengatakan pentingnya program pengembangan kemampuan dan pengetahuan bagi generasi muda Indonesia dalam mengenyam pendidikan di bidang teknologi digital dengan langsung belajar di industri sebesar PT Huawei Indonesia. “Saya menyambut dengan positif dan sangat mendukung kerja sama ini, mahasiswa yang mengikuti program ini akan dapat banyak tambahan pengetahuan dan informasi, terutama di bidang TIK. Harapannya kedepan, dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Perguruan Tinggi,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, program ini akan menjembatani pengetahuan yang didapatkan oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi dengan kebutuhan industri teknologi informasi dan komunikasi yang akan mendorong kesiapan generasi muda Indonesia dalam berkompetisi di dunia kerja dengan persaingan global yang ketat.

Menteri Kominfo Rudiantara yang ikut hadir dalam peluncuran program ‘SmartGen’ mengatakan, teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi positif dan negatif secara cepat. “Saya harap mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti program ini bukan hanya fokus pada teknologinya saja, tetapi belajar tentang sosial dan budaya di Indonesia, artinya, mahasiswa/i juga memahami tentang membuat berbagai kebijakan di sektor digital teknologi ini sendiri,” tuturnya.

Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok, Liu Haosheng, menyampaikan bahwa Pemerintah Tiongkok mendukung pengembangan SDM di Indonesia untuk belajar langsung pada industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar dapat menciptakan SDM yang berkualitas di bidang teknologi digital. “Kurang lebih pada saat ini hampir 90 persen karyawan dari PT Huawei Indonesia merupakan karyawan lokal, jumlah mitra perusahaannya di Indonesia telah melebihi 400, dan secara tidak langsung telah menciptakan 20.000 lebih lapangan kerja berkualitas tinggi untuk sektor Telekomunikasi Indonesia,” tuturnya. (red)