Jakarta, KomIT – HK Electronics Expo (HK Expo) 13-16 April 2017, ajang pameran terbesar didunia untuk pabrikan peralatan elektronik dari peralatan rumah tangga, komputer, gadget mobile, telematics (ICT untuk mobil), GPS, M2M dll, dibarengi dengan pameran ICT Expo yang diadakan dua kali setahun yaitu Spring sekitar bulan Maret hingga Mei dan Fall sekitar September hingga November. Expo ini diikuti oleh 3,500 pabrikan kecil dan besar, exhibitor majoritas dari China, Hongkong, Eropa, Israel, Canada total 23 negara didukung oleh Hongkong Trade Development Council(HKTDC) diseluruh dunia. Cukup penat untuk bisa menyelesaikan semua Hall yang di gelar di 5 tingkat di Hongkong Conventional dan Exhibition Center (HKCEC) yang megah.
Delegasi pebisnis dari Indonesia dan dari seluruh dunia diundang dan sebagian mendapat subsidi untuk dapat ikut bisnis meeting maupun sebagai pengunjung, tentu strategi meningkatkan ekspor Hongkong dan Shentzen ke pasar dunia ditengah strategi proteksionis Trump disamping pasar yang semakin kompetitif dan disruptif. Tahun ini HK Expo diikuti oleh 1,900 startup Hongkong dan China serta presentasi pitching dan award 100 startup dari Hongkong, China mainland, India, Jepang, Taiwan bahkan, AS dibimbing oleh venture capital dan raksasa bisnis yang sukses seperti Alibaba, HK Cyberport, Amazon dll di Startup Zone. Ajang ICT Awards diberbagai sektor perbankan, finance, transportasi, IOT, VR dll termasuk Big Data Award yang menginspirasi ABDI (Asosiasi Big Data Indonesia) untuk berkolaborasi memberdayakan industry Data Technology di Indonesia kedepan.
Satu dekade yang lalu ketika berkunjung ke HK Electronics Expo 2006-08 pasar mobile PC (laptop) mulai memasuki tahap maturity, artinya industri mulai dikuasai oleh big players seperti HP, IBM, Dell, Lenovo, Acer, Toshiba dan bersamaan munculnya startup ribuan pabrikan SME mobile phone. Monopoli oleh merek raksasa ini diikuti oleh menurun nya pertumbuhan pasar laptop PC karena semakin mature dan banyak UKM pengusaha PC dan notebook berguguran (exit) atau berganti haluan misalnya menjadi pabrikan SME mobile phone.
Lima tahun kemudian, HK Electronics Expo 2010-12 fenomena seperti ini terulang kembali, dimana mulai terlihat banyak pabrikan SME mulai pindah dari produksi Feature (Fitur) Phone ke Smartphone yang membludak.
Pada HK Eletronics dan ICT Expo 2017 terlihat pola trend yang sama dimana mulai jarang terlihat exhibitor smartphone seperti ribuan exhibitor smartphone pada 5 tahun yang lalu. Menurut salah satu pakar industri pada keynote nya memang kejayaan industri SME smartphone sudah lewat dan memasuki tahap maturity dan tambah banyak sekali SME yang berpindah haluan dari smartphone ingin menjadi leader untuk trend berikutnya di arena Electronics Expo seperti produk Wearable, IOT (Internet of Things), AI (Artificial Intelijen), VR/AR/MR dan di arena ICT Expo seperti IOT, Smarthome, Clouds, Data Analytics, Ecommerce/ O2O, Fintech, Blockchain dll. Di TechHall fitur tema seperti Robotics/Drone, Connected Home, AR (Augmented), VR (Virtual) dan MR (Mixed).
Pada tahap maturity biasanya hanya pemain raksasa dan merek global yang bersaing ketat seperti Apple vs Samsung diikuti oleh Oppo, Huawei dll sedangkan ratusan merek smartphone lainnya mulai ‘exit’ perlahan lahan menggambarkan fenomena peralihan dari smartphone menuju era yang masih tanda tanya siapa yang akan menggantikan smartphone, namun kandidatnya sepertinya IOT, AI, Wearable. Milenial Life style menjadi focus dari design hampir semua produk di ajang pameran. Ada beberapa pameran kelas dunia seperti Cebit, HanoverFair, CES (Consumer Electronics Show) Las Vegas adalah pameran bisnis dan branding produk, sedangkan pameran di Hongkong (HK Electronics Expo) dan Canton Fair di China adalah pameran bisnis manufacturing, OEM, ODM, sedangkan Computex di Taiwan lebih fokus pada Design ODM dan OEM mengingat Taiwan pun sudah mengalihkan pabrik manufaktur ke Mainland China yang lebih murah dan kini ke Vietnam, Batam, Filipina dll. Jadi kalau bisnis perusahaan anda manufaktur direkomendasikan ikut pameran ini, juga bagi importir, distributor bagi Indonesia yang minim manufakturnya.
Amazon perusahaan raksasa ecommerce di AS meluncurkan produk Alexa Voice Service kepada pabrikan di Hongkong dan China sebagai industri standard voice recognizition dan AI untuk produk produk AI 2018. Alibaba.com yang menguasai ecommerce di Asia mendorong platform ecommerce bagi ratusan startup. Intel mendukung standard VR, AR dan MR dari platform computing CPU sampai kepada gadget VR dan AR.
Menurut Maverick Shih yang dikutip dari South China Morning Post, putra pendiri Acer,Taiwan PC manufacture, Stan Shih bahwa Acer juga mulai fokus pada industry Cloud services dengan mendirikan Clouds Service Unit meski sedikit terlambat bersaing dengan Amazon, Microsoft, Alibaba, Salesforce pemain top clouds menurut IDC” (14/4/2017)
Buyer dari Ukraina mewakili Rozetka ecommerce terbesar dan Slovakia mempromosikan pasar ICT di Uni Eropa (UE) kepada pebisnis Hongkong Electronics Expo selaras dengan strategi Belt and Road dari China, yang agresif membuka jalur sutra, sekarang jalur ekspor teknologi elektronik dari China, Asia hingga Eropa. Indikator Internet dan pasar ponsel Ukrainia cukup agresif, meski dari jumlah penduduk Indonesia jauh lebih besar, pasar pasar yang di incar oleh pengusaha global Asia, memasuki era proteksionis dari AS (rrusdiah@yahoo.com)
(berlanjut ke Bagian II judul: Disrupsi industri manufaktur Asia dan Quovadis industry RI.