Jakarta, KomIT – Lintasarta sebagai penyedia total solusi Information and Communications Technology (ICT) telah menjadi bagian penting bagi dinamika perkembangan dan kemajuan ICT di Tanah Air. Terutama dalam mendukung penyediaan akses komunikasi data, internet, serta IT services untuk berbagai kalangan pelanggan bisnis maupun istitusi lainn, termasuk goverment institution (organiasi dan lembaga kepemerintahan). Saat ini Lintasarta telah melayani lebih dari 2.300 pelanggan korporasi dengan lebih 35.000 jaringan yang meliputi layanan komunikasi data fiber optik, jaringan satelit, layanan komunikasi suara, layanan video conference, data center dan DRC, cloud computing, Managed Services, e-health, hingga solusi total komunikasi data yang terintergrasi.
Termasuk layanan untuk mendukung terwujudnya smart city, melaljui dukungan layanan generasi baru komunikasi terintegrasi, seperti layanan video call, video conference dan sejenisnya berbasis cloud system yang bisa dilakukan dari mana saja. Lintasarta memberikan layanan profesional mulai dari layanan pra-jual melalui business consultant, network engineer untuk assessment dan desain solusi pelanggan hingga layanan purna jual yang memadai seperti Customer Assistant Representative (CAR). Melalui berbagai solusi dan ICT services, Lintasarta terus berupaya memberikan dukungan yang lebih andal bagi kemajuan ekonomi di Indonesia, termasuk potensi digital economic dan e-commerce yang kian berkembang makin pesat.
“Dengan kekuatan yang ada, Lintasarta terus bertekad mendukung program pemerintah mencapai kemajuan ekonomi dalam skup yang luas. Seperti dukungan pengembangan startup ekonomi digital atau e-commerce yang tentunya akan membuka lapangan kerja seiring dengan aktivitas digital ekonomi yang berbasis internet yang diharapkan juga terus meningkat setiap tahun. Bahkan Lintasarta juga telah bekerja sama dengan beberapa startup untuk menangkap peluang di era digitalisasi ini. Salah satunya sudah memulai pengembangan content aplikasi untuk B2B melalui program Appcelerate di Perguruan Tinggi. Sebagai perusahaan ICT Services, inovasi akan terus kami lakukan untuk Indonesia yang lebih baik, termasuk upaya menuju kedauatan digital,” ungkap Arya Damar, President Director PT Lintasarta.
Menurutnya, prospek ketahanan ekonomi Indonesia ke depan, sangat dipengaruhi beberapa faktor, baik yang terkait langsung dengan bidang ini maupun yang tidak langsung, termasuk faktor eksternal. Dari dalam, di antaranya regulasi yang berhubungan dengan makro, seperti suku bunga, regulasi pemerintah terkait kebijakan nilai tukar rupiah, tingkat bunga. Aspek lain, dukung ainfrastuktur, temasuk untuk memebrikan iklim bisnis yang kondusif bagi e-commerce. Terlebih, kebanyakan pelaku bisnis e-commerce di tanah air berskala kecil dan menengah (UKM). Apalagi pemerintah juga bertekad menumbuhkan industri e-commerce, sebagai kekuartan baru perekonomian Indonesia yang diprediksi bakal menjadi kekuatan ekonomi baru dunia.
Sesuai porsi dan bidangnya, Lintasarta akan terus mendukung proses transformasi digital untuk berbagai solusi Teknologi Informasi (TI). Tak hanya sebagai penyedia jasa komunikasi data, kini terus dikembangkan ke berbagai solusi layanan IT (information technology) menuju end to end solution untuk berbagai kebutuhan pelanggan. Lintasarta saat ini telah menggelar infrastruktur Fiber Optik di 150 kota dan ke depan Lintasarta akan menambah coverage ini. Sedangkan untuk daerah-daerah yang belum tercover dengan jaringan Fiber Optik, Lintasarta memiliki jaringan VSAT yang bisa melayani para pelaku industri di daerah untuk menerapkan digitalisasi.
Hal ini sejalan dengan obsesi dan optimisme pemerintah dari prospek Telekomunikasi, Cyber & IT di Indonesia yang semakin mengarah ke digitalisasi. Sehingga dukungan infrastrktur broadband atau jaringan internet yang stabil dan merata ke daerah dengan harga terjangkau, sangat penting dan menjadi kebutuhan dasar. Tantangan yang ada adalah ketersediaan infrastruktur yang merata. Dalam hal ini, pemerintah telah berupaya menggelar infrastruktur telekomunikasi sekaligus menuju kedaulatan digital sampai ke daerah-daerah melalui proyek palapa ring. Diharapkan seluruh pelaku industri dapat merasakan dan memanfaatkan teknologi digitalisasi. Dengan digitalisasi, semakin meningkatkan kebutuhan akan storage yang handal, yang didukung dengan aplikasi analytic di atasnya untuk mengolah data yang semakin banyak (big data analytic) yang tentu juga perlu antisipasi tersendiri.
“Hal lain yang perlu juga dicermati oleh para pelaku industri yang mulai menerapkan digitalisasi adalah aspek security. Mereka akan merasa aman dan nyaman ketika data mereka terlindungi dengan baik. Karena itu, Lintasarta sudah memulai pengembangan layanan managed security dan telah memeiliki Security Operation Center (SOC) sejak Februari 2017. Dengan begitu para pelaku industri itu akan dengan mudah melakukan sharing data kepada pelaku industri lainnya untuk mewujudkan bisnis digital yang aman dan terintegrasi,” ujarnya.
Saat ini Lintasarta telah melayani lebih dari 2.300 pelanggan korporasi dengan lebih 35.000 jaringan yang meliputi layanan komunikasi data fiber optik, jaringan satelit, layanan komunikasi suara, layanan video conference, data center dan DRC, cloud computing, Managed Services, e-health, dan layanan lain. Berbagai pembanguan dan inovasi barau terus dilakukan, termasuk meningkatkan ketahanan Cyber dan kedaulatan RI dibidang Cyber dan Telekomunikasi sesuai tekad pemerintah mewujudukan kedaulatan di bidang digital.
Terkait dukungan dan percepatan implementasi Smart City diseluruh kota di Indonesia, Lintasarta memiliki solusi Internet of Things (IoT) serta IT Services, Data Center, serta Clouds Computing. Dengan kekuatan ini, Lintasarta juga siap mengembangkan layanan Smart City terintegrasi berbasiskan cloud computing untuk mendukung percepatan implementasi Smart City di Indonesia secara efisien.
Smart City terintegrasi dari Lintasarta bisa menjadi solusi dari tantangan implementasi saat ini dimana aplikasi masih silo dan sulit untuk diintegrasikan. Smart City yang dikembangkan berbasiskan cloud, sehingga tercipta efisiensi bagi Indonesia. Lintasarta Cloud berada di Lintasarta Data Center, tier-3, dan berada di wilayah Indonesia. Sehingga pemerintah daerah tidak perlu membangun data center dan tidak perlu melakukan pembelian IT infrastructure seperti server dan storage.
Aplikasi Smart City yang sudah dikembangkan oleh Lintasarta adalah City Living, City Reporting, Social Media Analytic dan Sistem Informasi Pertanian. Dalam hal ini, Lintasarta juga membuka kesempatan kolaborasi dengan developer local untuk membangun aplikasi-aplikasi Smart City, hal ini akan turut serta membantu peningkatan ketahanan ekonomi di dareah. (red)