BI Pantau Perkembangan Pemulihan Gangguan Satelit Telkom 1

0
2280

Jakarta, KomIT – Sehubungan dengan adanya permasalahan layanan pada beberapa ATM bank yang terjadi sejak Jumat (25/8) sore akibat gangguan (anomali) pada satelit Telkom-1, bank-bank tersebut Bersama Telkom sedang melakukan upaya pemulihan dengan mengalihkan koneksi dari satelit yang terganggu ke satelit Telkom 3S ataupun satelit lainnya.

Bank Indonesia sebagai otoritas Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah siap mendukung perbankan dalam melayani transfer dana masyarakat dengan memastikan bahwa sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) berjalan dengan normal. Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai di masyarakat, Bank Indonesia mendukung ketersediaan uang tunai di Perbankan.

Direktur Ekskutif, Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, BI terus memantau perkembangan pemulihan gangguan, dan terus berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga-lembaga terkait. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi contact center masing-masing bank atau Bank Indonesia Contact Center (BICARA) 131.

Sejumlah gangguan ATM dan kantor kas beberapa bank yang menggunakan satelit Telkom 1 yang tidak bisa terkoneksi. Antara lain:

(1) Bank BCA: Gangguan di 5.000 ATM dan 100 kantor kas BCA.
(2) Bank BNI: Gangguan terhadap 1.500 ATM dari 16.000 ATM, utamanya di daerah remote.
(3) Bank Mandiri: Gangguan di 2.000 ATM dari 17. 695 ATM.
(4) Bank BRI: gangguan terhadap 300 ATM dari sekitar 20.000 ATM, angka ini relatif sangat kecil karena sebagian besar ATM telah menggunakan satelit BRI (BRIsat).

Sejumlah bank tersebut sampai saat ini terus mengupayakan adanya jaringan komunikasi alternatif, sambil menunggu perbaikan hub satelit Telkom 1. Misalnya BCA sedang berkoordinasi dengan Rintis & Telkom, untuk mengatasi komunikasi ATM ini dan mempersiapkan cabang untuk standby dengan layanan yang lebih intensif agar kebutuhan uang tunai nasabah terpenuhi. (red)