Jakarta, KomIte- Dua pameran besar Communic Indonesia dan Broadcast Indonesia 2017 yang merupakan bagian The Indonesia Digital Economy Summit 2017 akan digelar pada 25-27 Oktober 2017 di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta. Acara yang dihelat oleh Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) merupakan platform pertukaran pengetahuan bergengsi yang akan mempertemukan lebih dari 300 pelaku industri di kawasan ini untuk menetapkan proposisi nilai bisnis untuk mengadopsi inovasi digital.
Sekedar diketahui, Indonesia terus memperlihatkan peningkatan di bidang digital ekonomi yang dapat memberikan manfaat bagi bisnis dan pengguna akhir secara nasional. Dampak penuh pada sektor tersebut termasuk potensi tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana hal itu berdampak pada dinamika nasional akan dibahas pada Digital Economy Summit yang merupakan bagian dari Communic Indonesia Broadcast Indonesia 2017.
Perhelatan konferensi ini dilaksanakan pada waktu yang tepat bersamaan dengan semakin banyaknya inovasi digital di Indonesia, juga dengan lahirnya E-Commerce Roadmap yang resmi dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang bertujuan untuk melahirkan 1.000 New tech Start-ups. Indonesia berkomitmen untuk menjadi negara terbesar di ASEAN dalam bidang Digital Ekonomi pada 2020 dengan meyakini bahwa kedaulatan cyber dilihat sebagai faktor kunci untuk mendapatkan target tersebut.
Hana Abriyansyah selaku Chief Information Security Officer, PT Midtrans akan berbicara dan memberikan pandangannya terkait ekosistem digital baru yang akan mendukung kedaulatan digital Indonesia dengan tema “Cyber Sovereignity: Should Countries Impose Localized Ciber Laws and Regulations? “Indonesia sebagai negara yang muncul sebagai kekuatan baru dalam bidang teknologi, dimana perkembangan startup terihat signifikan dan memberikan impact serta menciptakan potensi pasar yang besar,” ujar Abriyansyah.
Lebih lanjut dikatakan. “Pemerintah Indonesia harus mendukung infrastruktur, regulasi dan pendidikan terkait ekonomi digital untuk memastikan bahwa kita sebagai bangsa telah siap untuk masuk ke dalam tren teknologi digital secara global. Kedaulatan siber akan membantu kita (red: Indonesia) untuk memperkuat keamanan siber, infrastruktur teknologi dan digital ekonomi” lanjut Abriyansyah.
Industri vertikal seperti layanan kesehatan akan mendapatkan manfaat dari ekonomi digital, hal itu seperti disampaikan Freidrik Nainggolan, Presiden Direktur PT. Segen Medical Nasional. Menurut Freidrik, bahwa teknologi terkini dalam bidang digital akan membawa manfaat besar pada berbagai industri, menghemat waktu, uang dalam bidang layanan kesehatan profesional.
“Dengan jumlah medical specialists seperti Radiologist dan Cardiologist di Indonesia yang masih terbatas, tentu sulit untuk meghadirkan layanan kesehatan yang berkualitas secara maksimal untuk seluruh rakyat Indonesia, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil. Telemedicine dapat meningkatkan layanan kesehatan secara signifikan, memberikan layanan berkualitas bagi pasien da dapat menekan biaya bagi penyedia layanan kesehatan karena beberapa tugas mereka dapat terautomatisasi”.
“Cloud akan memberikan manfaat yang besar untuk layanan kesehatan di indonesia dan dapat diakses oleh banyak dokter dan spesialis. Itu juga berarti para penyedia layanan kesehatan dapat memperluas bisnis layanan mereka dan menyediakan aplikasi dengan cepat tanpa terlalu memikirkan pembangunan infrastruktur yang berbiaya cukup besar” Industri media juga mendapatkan keuntungan dari inovasi di sektor digtital. Hal ini disampaikan oleh Desmon Poon, CTO PT First Media/Link Net bahwa perubahan dalam strategi dapat berdampak pada peningkatan Customer Experience.
“Dengan semakin banyaknya konten yang diminati dan semakin tingginya koneksi internet, data analytics yang ada saat ini dapat membantu penyedia jasa layanan dan broadcasters dengan insight baru untuk melihat tingkah laku pelanggan. Hal ini dapat dikombinasikan dengan metadata yang sangat besar yang dapat membantu peningkatan konten. Hal ini juga menjadi isu dalam konektivitas broadband, dimana insights pada lalu lintas internet dapat membantu mengidentifikasi isu kecenderungan kinerja jaringan internet”. lanjut Poon.
Rencananya, Abriyansyah, Nainggolan dan Poon akan menjadi pembicara dalam sesi konferensi pada The Indonesia Digital Economy Summit, yang akan dilaksanakan pada Kamis, (26/10). Sesi panel Poon pada hari yang sama dengan tema “Embracing a Customer-First Strategy: Envisioning the Future of TV” dan Nainggolan akan mempresentasikan sesinya dengan tema “Cloud in the Healthcare Industry”. (red)
Untuk mengetahui seluruh jadwal konferensi, silahkan diunduh di sini: http://www.communicindonesia.com/conference/.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi http://www.communicindonesia.com atau http://www.broadcast-indonesia.com