2018, Masuki Era Baru Kemitraan Manusia-Mesin

0
2919

Jakarta, KomITe- Seiring berjalannya waktu, teknologi-teknologi baru yang bermunculan sudah pasti akan mengubah masa depan, dan tentunya akan mempengaruhi seluruh pengalaman manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan peradaban. Premis ini terlihat jelas di hasil riset tentang hubungan manusia dan mesin yang dilakukan oleh Dell technologies dan Institute for the Future (IFTF) yang melihat dampak dan implikasi teknologi terhadap masyarakat dan di tempat kerja.

Riset ini memprediksi bahwa ekosistem ekonomi sedang memasuki era baru kemitraan manusia dan mesin, dan dalam rentang waktu mulai sekarang hingga tahun 2030, manusia dan mesin akan bekerja sama lebih erat lagi dan mengubah hidup semua orang.

Manusia telah bekerja sama dengan mesin selama berabad- abad, namun seluruh fase baru ini ditandai dengan karakteristik peningkatan efisiensi, kesatuan dan kemungkinan yang lebih besar dibandingkan yang pernah ada sebelumnya. Teknologi-teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan kemajuan teknologi Internet of Things (IoT) dan cloud computing – muncul karena perkembangan perangkat lunak, analisis, dan daya proses (processing power) yang luar biasa – meningkatkan dan mempercepat perubahan tersebut. Berikut ini, Dell Technologies membahas sejumlah prediksi yang akan terjadi.

Prediksi 1: Artificial Intellegence (AI) akan mengambil alih ‘tugas berpikir’ dengan cepat

Dalam beberapa tahun ke depan, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan mengubah cara kita menghabiskan waktu mengolah data. Dunia usaha akan memanfaatkan AI untuk melakukan “tugas berpikir” berbasis data, sehingga mereka dapat secara signifikan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mengamati, berdebat, merencanakan skenario dan menguji setiap inovasi baru. Kawasan APJ, saat ini memimpin inovasi kecerdasan buatan, akan segera melihat sejumlah contoh nyata dari manfaat AI dalam realita bisnis.

Beberapa pakar menyatakan bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan manusia, namun AI juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan membuka berbagai peluang baru bagi manusia. Misalnya, akan ada tipe profesional TI baru yang khusus pada pelatihan dan pengaturan AI. Kawasan APJ akan menjadi pusat dari keahlian-keahlian tersebut, dimana AI akan menjadi keahlian utama tenaga kerja di masa depan. Tugas berpikir AI akan menonjol di bidang kesehatan, pertanian, dan jasa keuangan. Bagi berbagai organisasi, tantangannya adalah membuktikan nilai bisnis dari teknologi AI dan memastikan mereka memiliki infrastruktur dan sumber daya manusia yang tepat.

Prediksi 2: Mengintegrasikan IQ of Things

Mulai tahun 2018, sejumlah langkah besar menanamkan kecerdasan buatan berkecepatan tinggi (near instant) dalam IoT – baik kecerdasan buatan yang diterapkan di perkotaan, bisnis, perumahan, dan kendaraan. Manusia akan berevolusi menjadi ‘konduktor digital’ dari teknologi dan lingkungan di sekitar kita. Teknologi akan berfungsi sebagai perpanjangan tangan diri kita. Setiap objek akan menjadi lebih cerdas dan membantu kita menikmati hidup secara lebih cerdas.

Kawasan APJ merupakan pusat inovasi dan implementasi IoT. Jumlah investasi akan terus bertambah dan sejumlah faktor seperti inisiatif pemerintah dan perkembangan 5G akan menjadi pendorong besar. Jepang, Korea Selatan, Singapura, Australia dan Selandia Baru berada di depan dalam hal kesiapan IOT berkat faktor-faktor tersebut. Namun demikian, hambatan keberhasilan IoT sama di seluruh dunia, sehingga dibutuhkan kolaborasi untuk mengatasi hambatan-hambatan seperti standarisasi yang tidak konsisten, kondisi teknologi yang tidak seragam, dan kebutuhan mempersiapkan infrastruktur.

Prediksi 3: Headset Augmented Reality (AR)

Tidak lama lagi batasan antara dunia ‘nyata’ dan augmented reality (AR) akan hilang. AR di tempat kerja akan menyatukan manusia, memungkinkan orang berinteraksi dengan data dengan cara yang belum pernah bisa dilakukan sebelumnya. APJ akan menjadi tempat pengujian aplikasi-aplikasi tersebut, seiring perjalanan kawasan ini menguasai inovasi dan aplikasi AR.

Virtual Reality (VR) sudah pasti akan mengubah industri hiburan dan permainan dalam jangka pendek, berkat fitur pengalaman terintegrasi (immersive experience) yang ditawarkan/ Tapi AR diprediksi akan menjadi cara memaksimalkan efisiensi manusia dan memanfaatkan ‘pengetahuan institusional’ tenaga kerja yang terus berkembang.

Prediksi 4: Hubungan lebih mendalam dengan pelanggan
Index Digital Transformation Dell Technologies menunjukkan bahwa 52% perusahaan di wilayah APJ berpendapat bahwa perusahaan mereka akan bangkrut dalam 3-5 tahun dan 83% merasa terancam oleh startup digital. Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk mengutamakan pengalaman pelanggan.

Dalam satu tahun ke depan, berkat analitik prediktif, Machine Learning (ML) dan AI akan menjadi fitur utama, membantu berbagai perusahaan untuk lebih memahami dan melayani pelanggan mereka saat dibutuhkan atau bahkan sebelum kebutuhan itu muncul. Konsumen di kawasan APJ sudah mulai menuntut interaksi digital yang cerdas dan berbasis mobile; mereka juga mengadopsi interaksi berbasis teknologi seperti metode pembayaran alternatif. Bahkan sebagian besar inovasi pembayaran dalam skala global muncul karena desakan pemimpin industri di APJ, dan permintaan pelangan akan invoasi pembayaran tersebut akan meningkat drastis. Tahun 2018, berbagai merek dagan akan dipaksa untuk memenuhi ekspektasi konsumen tersebut.

Prediksi 5: Verifikasi bias akan menjadi verifikasi ejaan berikutnya

Dalam sepuluh tahun ke depan, teknologi-teknologi baru seperti VR dan AI, akan membantu orang mencari dan bertindak terhadap informasi yang diterima tanpa dipengaruhi emosi atau prasangka eksternal, sembari tetap memberdayakan mereka menerapkan pertimbangan humanis sesuai kebutuhan.

Dalam jangka pendek, AI akan diterapkan dalam proses rekrutmen dan promosi untuk memilah keputusan bias, baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Sementara VR akan semakin banyak digunakan sebagai alat wawancara untuk memastikan bahwa pekerjaan diberikan kepada pelamar yang memenuhi syarat, misalnya dengan menyembunyikan identitas pelamar dengan sebuah avatar.

Prediksi 6: Industri media & hiburan akan menemukan lahan baru dengan e-sports

Pada tahun 2018, kita akan sejumlah besar pemain e-sports duduk di belakang layar atau menggunakan headset VR untuk berkompetisi dalam dunia rekayasa komputer high-definition. Dengan ratusan juta pemain dan penonton yang menyaksikan, e-sports akan menjadi permainan mainstream. Wilayah APJ sudah mulai merealisasikan hal tersebut dengan e-sports menjadi salah satu ajang olahraga resmi di Asian Games 2022. Cina, Hong Kong dan Korea Selatan sudah mulai memperkenalkan e-sport dengan berbagai pertandingan dan investasi yang dilakukan. Singapura juga sudah mulai membidik para profesional e-sport lokal dengan mendirikan akademi pelatihan untuk melahirkan juara-juara e-sports masa depan.

Di masa depan, semua bisnis akan menjadi bisnis teknologi dan waktu luang kita akan menjadi pengalaman saling berhubungan.

Prediksi 7: Perjalanan menuju “mega-cloud”
Mulai tahun 2018, semakin banyak perusahaan yang beralih ke pendekatan multi-cloud, memanfaatkan kelebihan dari semua model cloud mulai dari publik hingga privat, hosted, managed dan SaaS. Tetapi, seiring meningkatnya perpindahan aplikasi dan beban kerja ke berbagai jenis cloud, pertambahan silo cloud sudah pasti terjadi, yang akan menghambat kemampuan organisasi tersebut untuk sepenuhnya mengeksploitasi inisiatif analitik data dan AI.

Hal tersebut juga bisa membuat aplikasi dan penempatan data di cloud yang salah yang akan mengakibatkan hasil yang tidak memuaskan. Organisasi-organisasi di APJ akan masih menghadapi tantangan untuk mengatur infrastruktur TI mereka agar bisa mengatasi tantangan-tantangan yang ada saat ini namun tetap mempertimbangkan aplikasi-aplikasi di masa depan.

Maka “mega cloud” akan muncul, dimana pendekatan ini akan menjalin berbagai private dan private cloud untuk dapat bertindak sebagai suatu sistem yang koheren dan holistik dalam satu tampilan gabungan pintar dari seluruh ekosistem TI. Iinovasi multi-cloud di networking (untuk memindahkan data antar cloud), storage (untuk menempatkan data di cloud yang tepat), komputasi (untuk menggunakan fitur pemrosesan dan akselerasi terbaik untuk beban kerja), pengaturan (untuk menghubungkan networking, storage dan komputasi seluruh cloud) harus dibuat untuk bisa mewujudkan mega cloud tersebut, dan, sebagai sebuah peluang baru, pelanggan nanti akan harus memasukkan AI dan ML untuk membawa otomasi dan kemampuan pemahaman ke tingkat selanjutnya dari lingkungan TI generasi baru ini.

Prediksi 8: Tahun untuk sibuk dengan hal-hal kecil

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, ketergantungan terhadap pihak ketiga semakin besar. Organisasi-organisasi telah menjadi sistem yang sangat terhubung yang keberadaannya merupakan bagian dari sesuatu yang bahkan lebih besar lagi. Dampak dari kekacauan ini tersebar semakin jauh dan cepat sejak teknologi saling menghubungkan kita dengan cara-cara yang luar biasa.

Akibat hubungan yang semakin terjalin erat antara manusia dan mesin, kegagalan kecil dapat mengakibatkan kegagalan besar. Oleh karena itu, tahun depan akan menjadi tahun penuh aksi bagi perusahaan-perusahaan multinasional, terlebih dengan berlakunya berbagai peraturan baru seperti Peraturan Perlindungan Data Umum (General Data Protection Regulation / GDPR) yang akan berdampak pada semua organisasi di kawasan APJ. Memprioritaskan implementasi perangkat dan teknologi keamanan siber dan teknologi untuk melindungi data secara efektif dan mencegah ancaman keamanan menjadi sangat penting. Organisasi-organisasi di APJ akan terdorong untuk meningkatkan anggaran keamanan, serta melihat seluruh kegiatan bisnis perusahaan, seperti kesadaran pegawai. Keamanan IoT juga akan berada di urutan teratas daftar prioritas pengeluaran keamanan TI di APJ untuk mengatasi potensi masalah dari edge ke core hingga cloud, seiring percepatan inovasi IoT. (red)