Jakarta, KomITe – FiberStar selalu mendukung program kerja Pemerintah untuk memperluas jaringan konektivitas di daerah-daerah di Indonesia. Apalagi, FiberStar menyebut dirinya sebagai platform infrastructure enabler, yang dapat mendukung iklim bisnis dan investasi industri Telco dan Internet Service Provider lainnya di berbagai wilayah di Indonesia.
Direktur Information & Policy FiberStar, Thomas Dragono mengatakan posisi FiberStar di pasar adalah sebagai penyedia infrastruktur jaringan berbasis fiber optik dan kami juga menyambut baik rencana pemerintah yang ingin membangun 100 Smart City di Indonesia. Jaringan kami dapat menunjang kebutuhan telekomunikasi untuk seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Saat ini jaringan FiberStar sudah menyebar ke berbagai penjuru Indonesia hingga tingkat kelurahan di 78 Kabupaten/Kota dan tentunya siap berkerjasama dengan Pemerintah Kota setempat.
Thomas mengatakan, saat ini pemerintah kota sering dihadapkan dengan kendala ketersediaan anggaran Smart City, karena harus menyiapkan anggaran yang tidak kecil untuk jaringan infrastrukturnya sendiri. Tidak dipungkiri bahwa masing-masing Pemerintah Kota ingin memajukan daerahnya dalam menghadapi tantangan di era digital ini. Pada 12 Januari 2018 lalu, FiberStar mengadakan Forum Diskusi dengan tema “Transformasi Digital menuju Smart City bersama Pemerintah Kota se-Jawa Tengah”.
Acara ini dibuka oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Bapak Dadang Somantri selaku Kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah. Peningkatan infrastruktur digital daerah diharapkan dapat menopang peningkatan ekonomi dan citra daerah. Forum ini dilanjutkan dengan diskusi dengan menghadirkan narasumber Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemkominfo, Bapak Prof DR. Ahmad M. Ramli, FiberStar Information and Policy Director, Bapak Thomas Dragono dan Bpk Budi Prawira, Technical Program Manager dari Google Asia Pacific.
Thomas Dragono mengatakan, “Dengan adanya forum diskusi ini, kami berharap dapat menjembatani komunikasi dari semua pihak dan menyadari akan pentingnya adanya infrastruktur jaringan sebagai pondasi implementasi sebuah Smart City. Apabila aplikasi IoT dapat dengan mudah diakses di area wifi publik, faktor ini tentunya akan membawa dampak yang sangat besar bagi pergerakan ekonomi di daerah tersebut, dan meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.”
“Besar harapan kami dengan hadirnya FiberStar dapat memberikan solusi bagi Pemerintah Kota/Kabupaten ataupun hingga ke tingkat kelurahan untuk dapat membangun jaringan infrastruktur yang mumpuni dan meciptakan solusi ICT yang terintegrasi antar lembaga/kementerian/dinas dan juga pihak lain non-pemerintah” ucapnya.
Kunci sukses FiberStar adalah menjaga kenyamanan dan kepercayaan pelanggan karena saat ini masih-masing provider telekomunikasi dan jaringan berlomba-lomba dalam menawarkan promo dan meningkatkan serta menjaga pelayanannya kepada masyarakat.
“Mungkin, kalau dulu dikomplain lama, tapi sekarang tidak bisa karena masyarakat bisa cepat dan gampang sekali mengganti provider. Kepuasan Pelanggan harus terus dijaga dan masyarakat harus terus mendapatkan kemudahan dalam mengakses dunia digital,” ucapnya.
Secara konsisten, FiberStar meningkatkan layanan purna jual diantaranya dengan membuka layanan Customer Care yang dapat dihubungi 24/7 di 1500879 untuk semua pelanggannya di seluruh Indonesia. “Dengan adanya satu nomor telepon, pelanggan dari seluruh Indonesia akan jauh lebih mudah, tidak perlu menekan kode area (021) terlebih dahulu,” ucapnya.
Kunci sukses lainnya, FiberStar berhasil menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan untuk karyawannya sehingga para karyawannya dapat bekerja dengan maksimal. Tidak hanya itu, Team Redaksi saat berkunjung juga mendapatkan adanya proses komunikasi antar direksi, manajemen dan karyawan sangat hangat dan dekat. Saat ini FiberStar sudah menjangkau 1600 Kelurahan di Indonesia dengan cangkupan di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Rencananya, FiberStar setidaknya membidik 30 kota tambahan di tahun 2018. (red)