Kominfo Minta Representasi Indonesia di ITU Ditingkatkan

0
2110

Jakarta, KomITe- Menteri Kominfo Rudiantara  menerima kunjungan Sekjen  International Telecommunication Union (ITU) H.E. Houlin Zhao di kantor Kementerian Kominfo, Selasa (30/1). Menteri Kominfo dan Sekjen ITU membahas peran Indonesia dalam pengembangan tingkat literasi masyarakat.

Dalam kunjungan kehormatan tersebut, Menteri Kominfo Rudiantara meminta perhatian khusus ITU agar semakin banyak profesional Indonesia yang bekerja di kantor pusat dan kantor-kantor perwakilan ITU di berbagai belahan dunia, terutama bagi Warga Negara Indonesia yang berkompeten untuk mengisi pos-pos strategis.

Saat ini, Indonesia hanya memiliki satu orang warga negara sebagai perwakilannya di ITU. Di antara sejumlah 700-an karyawan ITU, hanya 39 karyawan yang berasal dari negara-negara Asia. Republik Rakyat Tiongkok, India dan Korea masing-masing memiliki sembilan orang perwakilan, Filipina memiliki delapan orang perwakilan dan Malaysia memiliki empat orang perwakilan.

Permintaan dari pemerintah Indonesia kepada ITU ini didasari oleh tiga faktor. Pertama, Indonesia terus berupaya mewujudkan pembangunan literasi digital yang berkelanjutan; buktinya, jumlah pengguna internet Indonesia terus berkembang pesat, bahkan melampaui negara-negara lainnya di Asia. Faktor kedua, selama 16 tahun (atau empat periode, yakni 2002-2006; 2006-2010; 2010-2014 dan 2014-2018) Indonesia selalu menjadi anggota Dewan ITU yang secara aktif berpartisipasi di berbagai aktivitas ITU berskala global dan kawasan, maupun aktif menyelenggarakan berbagai forum-forum pertemuan, seminar dan lokakarya ITU di negara-negara Asia.

Selain kerja keras Indonesia dalam mewujudkan literasi digital yang berkelanjutan dan partisipasti aktif Indonesia di ITU, faktor ketiga yang melandasi permintaan Indonesia adalah semakin banyaknya individu-individu yang berdaya saing.

Di samping itu, Kementerian Kominfo meminta ITU untuk memberi kesempatan pelatihan dan magang bagi anak muda Indonesia yang berkompeten. Sejauh ini, ITU tidak membiayai peserta pelatihan di centre of excellence miliknya. Mengenai program magang di ITU, Kementerian Kominfo mencari beberapa opsi pendanaan untuk Warga Negara Indonesia yang berminat mengikuti program tersebut.

Dalam pertemuannya dengan Sekjen ITU, Menteri Rudiantara  juga mendiskusikan pelaksanaan sejumlah program pengembangan ICT, seperti pembangunan Palapa Ring yang ditargetkan selesai pada 2019 mendatang dan program yang bertujuan meningkatkan literasi digital di kalangan perempuan dan anak di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Pemerintah Indonesia bahkan menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah dari berbagai pertemuan, fora, seminar atau lokakarya ITU berskala kawasan di tahun 2019 dan tahun-tahun yang akan datang.(red)