Jakarta, KomITe- Kemenristekdikti melalui Dirjen Penguatan Inovasi memfasilitasi dan mendorong inovasi teknologi bidang kelautan dan perikanan, berupa teknologi Kapal Pelat Datar. Teknologi kapal pelat datar ini merupakan produk hasil dari riset, pengembangan dan inovasi serta rekayasa desain dari Universitas Indonesia (UI) untuk memberikan alternatif kapal ikan yang unggul.
Menteri Ristek Dikti Muhammad Nasir bersama PT Juragan Kapal Indonesia (JKI) melaunching Kapal Berkecepatan Tinggi Teknologi Kapal Pelat Datar di dok PT. Karya Syukur Maju Bersama, Muara Angke, Jakarta, Sabtu (7/4). Dalam Research and Innovation Product Launching tersebut juga dihadiri Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Ristekdikti Jumain Appe, dan Wakil Rektor UI Bidang Inovasi dan Riset Rosali Saleh.
Dalam produksinya PT. Juragan Kapal Indonesia berkolaborasi dengan Jurusan Teknik Perkapalan UI dan PT. Gunung Garuda Steel merupakan industri yang akan mensuplai material baja lokal sebagai material utama produksi kapal pelat datar ini. Kapal-kapal ini diharapkan kedepannya dapat diproduksi secara masal dan dapat digunakan secara luas oleh nelayan Indonesia, sehingga dapat meningkatkan daya saing para nelayan dan memperkuat sektor maritim Indonesia.
Menristek Muhammad Nasir mengatakan, Kapal pelat datar menggunakan baja sebagai material utama. Kapal ini dikonstruksi dengan pelat-pelat baja datar yang tidak melewati proses pelengkungan pelat. “Teknologi ini menghasilkan produk yang lebih cepat produksinya dan lebih ekonomis. Material baja yang dipakai juga akan memudahkan nelayan-nelayan kecil bisa melaut lebih jauh dengan ukuran kapal yang lebih besar,” tuturnya.
Sementara itu, Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Ristekdikti Jumain Appe, menjelaskan, nelayan Indonesia sangat membutuhkan kapal tangkap seperti kapal baja pelat datar ini untuk meningkatkan produktifitas dalam penangkapan produk perikanan laut. Inovasi kapal pelat datar ini ingin menjadi solusi ketergantungan akan kapal fiberglass dan kayu. Hal ini karena biaya produksinya yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kapal-kapal berbahan fiberglass maupun kayu sehingga harga kapal jauh lebih murah, proses produksi lebih cepat, kecepatan lebih tinggi, dan umur pakainya lebih lama.
Seperti diketahui, Kemenristekdikti secara konsisten setiap tahunnya mengembangkan perusahaan pemula berbasis teknologi atau start up inovasi teknologi di Indonesia. Start up tersebut mendapatkan seed funding untuk pembuatan produk inovasi serta program pengembangan kapasitas SDM. Selain itu, memberikan insentif funding pada start up juga memberikan pendanaa inovasi pada industri
Berkaitan dengan spesifikasi, Kapal berdimensi panjang 15.5 meter dan lebar 4 meter dengan tonase 28 GT. Kapasitas tangki bahan bakar 16.4 ton dan memiliki tangki air tawar 7.5 ton. Kapasitas memiliki ruang penyimpanan ikan sebesar 20 m3 dan ruang air blast Freezer 8 m3. Jumlah kru yang bisa diangkut sebanyak 10-13 orang, serta ruang kapal dilengkapi dengan 1 kamar mandi dan dapur. Perlengkapan navigasi dan telekomunikasi yaitu kompas, GPS, echo sounder, VHF radio, dan SSB radio masing-masing 1 unit. (red-DA)