Kominfo Tingkatkan Jaringan Internet di daerah terpencil

0
2173

Jakarta, KomIte- Menteri Kominfo Rudiantara meengaku pemerintah rela menyewa satelik milik perusahaan swasta supaya pembangunan infrastruktur Internet di daerah terpencil berlangsung lebih cepat. Kehadiran infrastruktur internet di daerah terpencil sangat penting untuk meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat setempat.

Dikatakan Menteri Rudiantara saat ini pemerintah sedang membangun satelit untuk meningkatkan konektivitas jaringan Internet di daerah terpencil khususnya di luar Jawa dan wilayah Timur Indonesia. Namun, waktu menunggu peluncuran satelit pemerintah yang rencananya dilakukan pada kuartal pertama 2022 dinilai terlalu lama. “Saya tidak akan menunggu satelit ini. Kalau ada satelit milik orang tapi high throuhput Satellite juga, saya akan sewa kapasitasnya. Karena saya ingin sesegera mungkin 150 ribu lokasi layanan terhubung internet,” katanya.

Saat ini ada 80 ribu dari 262 ribu sekolah, madrasah dan pesantren yang belum terhubung internet. Selain itu, ada lebih dari 10 ribu Kantor Polsek, Koramil dan puluhan ribu puskesmas yang terdapat di seluruh Indonesia juga membutuhkan koneksi Internet cepat. Karena itu, pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur komunikasi melalui affirmative policy dengan Palapa Ring dan satelit High Throughput Satellite. Dalam prosesnya, implementasi satelit itu butuh waktu hingga tiga tahun. “Ini bukan setelit komunikasi tapi satelit Internet berkecepatan tinggi. Jadi begitu ada, satu sekolah langsung 10 megabyte. Sama, Puskesmas juga begitu. Logikanya manusia Indonesia harus lebih baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Rudiantara mengatakan Indonesia memiliki prospek pertumbuhan ekonomi digital yang cerah karena Indonesia memiliki bonus demografi dan muncul kelas masyarakat komsumsi dari 130 juta orang Indonesia. “Kalau kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi sampai 190 juta consuming class kemudian perekonomian Indonesia pada 2030 sama dengan ekonomi gabungan negara-negara ASEAN sekarang tentu akan bisa memajukan Indonesia,” ucapnya seraya membayangkan jika akses internet cepat sudah merata di seluruh Indonesia, maka akan mendorong kemunculan ide, kreatifitas dan inovasi dari generasi muda.

Sementara itu PT Palapa Timur Telematika (PTT) menegaskan akan segera merampungkan proses financial closing untuk proyek Palapa Ring Paket Timur. Financial closing dilakukan untuk pemenuhan pembiayaan sebelum dilaksanakannya pembangunan proyek. Nilai proyek Palapa Ring Paket Timur sendiri mencapai Rp 5,1 triliun. Sebanyak 80% biaya tersebut melalui kredit sindikasi, sedangkan sisanya diperoleh dari PTT sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP). Setelah dilakukannya financial closing, tahap selanjutnya PTT akan memesan material-material inti untuk pembangunan serat optik tulang punggung di Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat hingga Papua. Kemudian selanjutnya tahap groundbreaking. (red)