Pekanbaru, KomIte – Dalam rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas ) ke-23 di Pekanbaru, Pusatgaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), menggelar Workshop Fisika selama dua hari, sejak 8 – 9 Agustus 2018, di Kantor Balitbang Provinsi Riau.
Direktur Pusat Peragaan Iptek ( PP-IPTEK), M.Syachrial Annas Fasihu yang juga Ketua Panitia pelaksana menuturkan, kegiatan pelatihan kali ini PP-IPTEK menggandeng dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Balitbang Provinsi Riau dan Universitas Riau. “Workshop Fisika ini bertujuan agar para Guru dan anak didik generasi muda dapat memahami iptek lebih mudah dan terhibur,” kata Syachrial.
Sementara itu, Hendar Sudradjat dari FKIP Universitas Riau berharap kegiatan workshop yang diikuti 56 peserta ini bisa terus berkelanjutan, sehingga menambah wawasan para guru SMA/SMK sekitar Kota Pekanbaru, dalam mengembangkan ilmu sains dan teknologi di sekolah masing-masing.
Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, PP IPtek dapat memperkenalkan produk-produk teknologi pendidikan dan dapat meningkatkan minat siswa-siswi terhadap sains. Pasalnya, anak-anak yang menyukai sains sangat minim, yakni hanya sekitar 15% saja. “Karena itu, yang harus menjadi perhatian adalah membangun sikap, yang menjadikan sains sebuah kebutuhan, karena selama ini anak-anak menganggap sains sebagai beban, guru-guru lebih giat berupaya meningkatkan kualitas, dan sekolah juga harus memberikan perhatian, dalam mengembangkan sains.” tutup Hendar.
“Meski baru mendengar PP-Iptek, kami antusias mengikuti kegiatan seperti ini dan kami berharap agar sesering mungkin memperbanyak pembelajaran melalui media online sehingga dapat mempermudah para guru dalam mengaksesnya serta menunjang pembelajaran kami kepada siswa-siswi,” tutur salah satu peserta , M. Junaidi, dari SMA It Al Fityah Pekanbaru,
PP-IPTEK yang menjadi Science Center pemberi pendidikan non-formal kepada anak-anak Indonesia untuk lebih memahami ilmu pengetahuan. “Demi menunjang Industri 4.0 Peran PP-Iptek sangat tepat untuk memperkenalkan sains kepada anak mulai usia dini ( PAUD, SD, SMP, SMA/SMK ), agar anak-anak lebih mudah memahami dan mencintai sains,” kata Syachrial.
Sebagai tambahan, saat ini PP-Iptek sudah memiliki 23 science center yang tersebar di 10 provinsi sejak tahun 2001 dan pada tahun 2018 ini akan diresmikan 2 science center lagi, yakni di provinsi Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat. ” Jika tidak ada hambatan science center di provinsi Riau akan resmi dibuka pada tahun 2019,” tutupnya. (red)