4 Tahun Capaian Ristekdikti

0
1798

Jakarta, Komite- Kemenristekdikti selama empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan budaya riset dan inovasi di perguruan tinggi, lembaga penelitian dan masyarakat. “Dalam waktu empat tahun, riset dan inovasi Indonesia meningkat secara pesat. Hal ini ditunjukan dari meningkatnya jumlah perusahaan startup di Indonesia yang dikelola oleh Kemenristekdikti dan melesatnya kinerja publikasi ilmiah internasional Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Jumat (26/9) kemarin.

Ia menjelaskan Kemenristekdikti memiliki berbagai program untuk pembudayaan kewirausahaan dan peningkatan inovasi, baik di perguruan tinggi maupun di masyarakat yaitu melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT). PPBT adalah program seed funding yang diberikan kepada tenant PPBT melalui lembaga inkubator bisnis untuk menjalankan proses inkubasi terhadap perusahaan pemula/tenant sehingga siap untuk menjadi PPBT yang profitable dan sustainable. Sedangkan CPPBT adalah program pendanaan yang diberikan melalui skema insentif yang ditujukan kepada dosen, mahasiswa, atau dosen dan mahasiswa melalui lembaga pengelola hasil riset dan pengembangan yang produknya sudah siap dikomersialisasikan.

“Melalui skema PPBT dan CPPBT, jumlah startup dan calon startup di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Dari awalnya berjumlah 52 startup dan calon startup di tahun 2015 menjadi 956 di tahun 2018. Kita targetkan lebih dari 1000 di tahun 2019,” tutur Menristekdikti. Untuk mendukung perkembangan startup di Indonesia, setiap tahunnya Kemenristekdikti menyelenggarakan program Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E). Kegiatan bertujuan untuk mempromosikan produk-produk inovasi teknologi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat luas. I3E tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal pada tanggal 25-28 Oktober 2018 dan akan diikuti 261 startup inovasi teknologi.

Nasir memaparkan bahwa inovasi sangat penting untuk meningkatkan added value sebuah produk sehingga dapat memiliki nilai jauh lebih tinggi. Kehadiran perusahaan startup terutama di bidang teknologi sangat penting untuk menggerakkan perekonomian Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa.

“ Produk startup binaan Kemenristekdikti sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar. Contohnya produk Magic Ring, cincin penghemat BBM dan Penambah Performa Mesin Kendaraan Bermotor. Ada juga Kapal Pelat Datar, Kapal Baja dengan lambung pelat datar yang memiliki keunggulan di waktu produksi lebih cepat 30% dan biaya produksi lebih murah 25% dibandingkan kapal berbahan fiber ataupun kayu,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa inovasi tidak akan lahir tanpa adanya riset dan pengembangan. Berkat berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kemenristekdikti, selama empat tahun ini terjadi lompatan luar biasa dalam jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia. “ Publikasi ilmiah internasional meningkat pesat, jika pada hanya ada 5.299 publikasi dan Indonesia pada peringkat 4 di bawah Thailand di ASEAN. Per tanggal 10 Oktober Tahun 2018, publikasi ilmiah internasional Indonesia telah berhasil menghasilkan 20.610 publikasi dan berada di peringkat 2 ASEAN, di bawah Malaysia dengan 22.070 publikasi,” ujar Menristekdikti.

Menteri Nasir memberikan catatan khusus capaian di bidang penguatan inovasi, yaitu pengembangan sepeda motor Gesit. yang sudah siap diproduksi dan dikomersialisasikan. “Sepeda motor listrik Gesit sudah siap diproduksi massal dan dipasarkan. Rencananya akan kami luncurkan pada bulan Desember 2018. Ini merupakan pioneer merek motor listrik Nasional pertama di Indonesia. Komponen lokal dari sepeda motor listrik Gesit sudah mencapai 88%,” pungkasnya.

Kebijakan Kesejahteraan Masyarakat

Berbagai program dan kebijakan juga telah dilahirkan oleh Kemenristekdikti selama empat tahun ini sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Teknologi dan inovasi tepat guna yang dirasakan langsung manfaatnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas program kerja Kemenristekdikti.

Sebagai Negara Agraris, Kemenristekdikti mendorong dan mengawal perguruan tinggi untuk melahirkan inovasi di bidang pertanian dan perkebunan. Salah satu hasil yang menonjol adalah produk inovasi Padi IPB 3 S dari Institut Pertanian Bogor. “ Benih unggulan dari IPB ini dapat meningkatkan produksi padi petani hingga rata-rata 7 ton. Benih unggulan ini telah di tanam di 65 ribu Ha lahan pertanian di 16 provinsi. Tahun 2018 produksi benih komersial seluas 44 Ha di Jawa, Sumatera, Kalimantan, NTB, dan Maluku Utara,” jelas Menteri Nasir.

Sebagai Negara Kepulauan, Kemenristekdikti juga menaruh perhatian bagi kesejahteraan nelayan di tanah air. Berbagai produk inovasi telah dilahirkan untuk meningkatkan perekonomian para nelayan. Salah satunya adalah Konverter Kit Motor Perahu Nelayan yang dapat menghemat bahan bakar nelayan ketika pergi melaut. Selain itu di bidang maritim juga ada inovasi Garam Pro Analisa dari BPPT. Garam Pro Analisa adalah jenis garam yang mempunyai tingkat kemurnian 99,0% -100,5% yang biasa digunakan untuk keperluan laboratorium dan industri

“Dari hasil uji terap diketahui bahwa terjadi penghematan yang signifikan. Dari biasanya nelayan melaut per hari membutuhkan Rp.30.000,- untuk kapal bermesin 2 tak, dengan menggunakan konverter kit yang dikembangkan ini menjadi hanya Rp. 3.000, per hari melaut. Sedangkan Garam Pro Analisa ini lebih murah 20 – 30 % dari produk impor dan dapat menjadi salah satu produk substitusi impor garam, “ jelas Menteri Nasir.

Menristekdikti dalam kesempatan ini juga menyampaikan bahwa Kemenristekdikti juga telah melahirkan inovasi untuk mendukung perajin batik di tanah air. Produk Inovasi karya Institut Teknologi Bandung OTOMATISASI MESIN BATIK FOTONIK. Mesin Batik Fotonik digunakan sebagai substitusi sinar matahari pada proses penjemuran batik untuk aktivasi warna batik, sehingga produktivitas pengrajin batik Indonesia tidak lagi terpengaruh dengan cuaca. (red)