Jakarta, Komite- Pentingnya penanganan big data (data besar), termasuk data analytic, kian disadari leh para pelaku usaha, industri, hingga institusi kepemerintahan. Sebagai upaya meng- encorage (mendorong) dan mengapresiasi atas upaya tersebut, Asosiasi Big Data & AI (ABDI), majalah/portal Komite.ID dan SingEx (PT Omni eComm Expo), bekerjsama dengan sejumlah lembaga yang berkompeten yang didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar “Big Data Governance and AI Awards 2018”, di Jakarta.
Di era teknologi digital yang makin berkembang pesat dan penggunaan Internet of Tings (IoT) di berbagai kalangan yang kian massif, Big data (data besar) menjadi keniscayaan yang tak terhindarkan. Setiap harinya, baik dunia bisnis, industri, institusi goverment maupun masyarakat, menyumbangkan jutaan dat, baik unstructured data atau data tidak terstruktur (data-data acak seperti teks, suara, video, dan lain sebagainya), hingga data yang terstruktur. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan media sosial dan berbagai aplikasi yang mereka gunakan sehari-hari, yang menjadi faktor penunjang terjadinya ledakan data dan meroketnya beragam informasi.
Banyak peluang dan juga tantangan dari adanya ledakan data besar ini. Beberapa faktor yang mempengaruhi ledakan data (explosion of data), mulai dari berkembangnya digital life style, maraknya penggunaan perangkat digital dan internet, smart concept (smart city, smart building, dan lainnya). Ledakan data akan makin kompleks, baik yang terstruktur maupun tidak yang juga membutuhkan metode penanganan yang lebih baik, hingga proses metode analisa (advancements in analytics method). Big data, juga membutuhkan adanya perubahan dalam komponen teknologi penyimpanan (change in technology stack), hingga perlindungan aspek keamanannya (security system).
“Di era digital, ledakan data akan semakin tak terbendung. Ini tantangan, tapi juga ada peluang, karena ke depan data akan makin memegang peran penting untuk meningkatkan daya saing, baik bagi dunia usaha, industri atau institusi apa pun. Artinya data memegang peran strategis masa depan karena dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Pengelolaan big data dengan baik, sangat relevan dalam rangka memasuki era industry 4.0,” ungkap Chairman ABDI Rudi Rusdiah, di sela acara penganugerahan “Big Data Governance and AI Awards 2018”, (17/10) malam, di Jakarta.
Kegiatan yang diprakarsai ABDI bersama Singapore Event Manager mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan informatika, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), Kementerian Perindustrian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. Peoses penjurian di antaranya dilakukan melalui riset lapangan dengan melibatkan tim Dewan Juri dari Australian Securities Company, Rosebay Consulting, BSSN, UN Gov Expert Group, AsDep 7 KemenkoPolhukam, APJII, Asosiasi Cloud Computing Indonesia, ADEI, CMO Paques Analytics, MarkPlus Inc. , ICT Consultant.
Adapun metode penilaian dilakukan dengan menggunakan market research, kuesioner dan rekomendasi / penilaian dari customer, hasil riset internal & Public Via di Internet, Sosial Media yang dikompilasi. Setelah itu, dilakukan penilaian berdasarkan sidang dewan juri, penasehat dan steering committe.
Menurutnya, apresiasi dan penghargaan ini sangat penting untuk mendorong banyak perusahaan ataupun institusi dalam mengantisipasi dan menangani pengelolaan big data di institusi atau perusahaannya. Tujuan acara ini, kata Rudi, untuk mensosialisasikan tata kelola bagi perusahaan dalam penanganan big data sebagai satu kesataun dalam pengembangan infrastruktur IT perusahaan. Dengan tata kelola yang baik, maka bisa meminimalisasi kesalahan dalam penanganan big data yang kini telah berkembang pesat.
Big data memiliki sifat high-volume, high-variety, dan high-velocity. Artinya, ke depan data digital akan sangat melimpah, ragamnya sangat banyak, yang bisa didapatkan secara real-time dari berbavgai peprangkat dan jaringan digital. Banyak informasi yang bisa didapat dari sana, di mana dengan pengolahan data yang baik dan efisien, bisa membantu meningkatkan kinerja untuk berbagai aktivitas maupun dunia bisnis.
“Kita mendorong perusahaan berinovasi dengan penggunaan big data. Ini sesuatu yang sangat relevan memasuki industri 4.0, di mana harus terkoneksi ke teknologi dengan baik. Makanya dalam kegaitan ini, kita berikan penghargaan kepada perusahaan atas pencapaiannya. Tahun ini merupakan pertama kalinya diadakan, kita harapkan ke depan bisa lebih banyak lagi partisipan dalam kegiatan ini,” ungkap Rudi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara dalam sambutannya saat acara penganugerahan ini menyatrkan, atas nama pemerintah pihaknya, sangat menyambut baik dan mengucapkan terima kasih adanya kegiatan semacam ini. Diharapkan event seperti ini akan bisa mendorong adanya inovasi-inovasi baru, terkait pengembangan sektor ICT di Tanah Air.
“Hal ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk membangun ekosistem digital dan percepatannya, terutama dalam rangka memasuki era ekonomi digital dan industri 4.0 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai strategi dalam meningkatkan daya saing industri dan ekonomi nasional di masa depan,” ungkap Menkominfo, Rudiantara saat memberikan sambutan di acara “Data Technology Governance, AI and Analytics Summit & Awards 2018”.
Ajang pengharaan ini, diharapkan bisa makin mendorong akselerasi implementasi dan penggunaan digital technology, baik di kalagan dunia usaha, industri, institusi kepemerintahan, serta instansi lainnya, karena akan berimplikasi luas bagi upaya peningkatan daya saing pembangunan nasional di kancah global. Dalam kaitan ini, Menkominfo juga berharap agar para vendor dan perusahaan-perusahaan pengembang solusi ICT, bisa terus berinovasi sebagai antisipasi untuk memenuhi tren tuntutan kebutuhan solusi ICT yang juga makin tinggi di kalangan dunia usaha dan berbagai institusi lainnya. (red)