Mengintip Pentingnya Inovasi & PeluangTransformasi Digital

0
3140

Jakarta, Komite- Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe mengatakan, transformasi digital merupakan suatu proses untuk menangkap peluang-peluang dalam bisnis melalui pemanfaatan digitalisasi atau teknologi digital. Transformasi digital membuka banyak peluang melalui pemanfaatan data-data yang ada untuk membangun konsep ekonomi baru.

Jumain mengungkapkan pemerintah melalui Making Indonesia 4.0 sangat mendukung peran penting inovasi dan transformasi digital dalam pembangunan nasional. Dalam pembahasan RUU Sisnas Iptek, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui untuk memasukkan konsep-konsep inovasi yang tadinya hanya 2 pasal akan menjadi 5 atau 7 pasal. “Kita punya pandangan yang sama, Indonesia harus maju untuk menjadi negara modern berbasis pada iptek dan inovasi,” tuturnya pada Workshop Nasional Inovasi dan Transformasi Digital, yang Gedung BPPT, Jakarta, Rabu (31/10).

Menurut Jumain, tiga atau empat tahun lalu saat Ristekdikti dikembangkan pada 2014, ada pemikiran untuk melakukan revisi terhadap Undang-Undang No. 18 Tahun 2002. Pada 2015, gelora tentang inovasi itu di berbagai kalangan belum begitu muncul. Sehingga pada saat menyusun itu, kita hanya cukup dua pasal, nanti dikembangkan menjadi Peraturan Pemerintah atau Peraturan Presiden. “Ternyata saat pembahasan di DPR banyak masukan-masukan bahwa masalah inovasi sangat penting. Karena itu konten inovasi harus masuk lebih banyak di dalam undang-undang tersebut,” kata Jumain seraya menambahkan, beberapa masukan tersebut berasal dari masyarakat, perguruan tinggi, lembaga litbang, dan termasuk usulan dari DPR sendiri. Hal ini menjadi suatu momen yang besar bahwa pembangunan ke depan harus berbasis pada inovasi.

Lebih lanjut Jumain mengatakan, dalam RUU Sisnas Iptek juga memuat satu bab mengenai pembinaan dan pengawasan terkait pelaksanaan riset. Dalam bab tersebut terdapat sanksi untuk peneliti asing dan peneliti Indonesia. DPR antara lain mengusulkan jika peneliti gagal dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya, harus ada sanksi misalnya sanksi administrasi dengan tidak boleh diberikan biaya penelitian selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu ada juga sanksi pidana jika membocorkan rahasia negara, pencurian, melanggar UU paten dan lain-lain.

Terkait transformasi digital, Jumain mengatakan bahwa Ditjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti terus mendorong tumbuhnya startup yang berbasis pada IT atau inovasi industri yang berbasis pada IT. “Hampir sekitar 27% startup itu dari ICT dari total 956 startup. Paling tinggi dari pangan sekitar 36%,” terangnya.

Startup di bidang pangan paling banyak karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi usaha-usaha baru seperti kopi, coklat dan lain-lain. Bidang pangan ini didukung bidang lain seperti perikanan, pupuk,maupun bibit. “Pangan memiliki variasi yang cukup besar, maka banyak sekali teknologi yang lahir dan bisa kita manfaatkan untuk menjadi suatu startup baru berbasis teknologi,” pungkasnya.

Sementara itu, CEO PT Media Madani Utama (Penerbit Majalah iTech), Irnanda Laksanawan mengatakan, tren ekonomi yang memperluas ruang lingkup analisis ekonomi dengan mengkonstruksikan model-model yang menjelaskan bagaimana ekonomi pasar berinteraksi dengan lingkungan dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang menghasilkan inovasi, tengah gencar dilakukan di Indonesia dan menjadi sesuatu yang menarik untuk didiskusikan karena prediksi-prediksi kedepan dalam membuat sebuah inovasi akan menjadi sebuah kunci untuk pembangunan ekonomi kedepan.

“Penyelenggaraan workshop nasional ini juga bertujuan untuk mendorong agar dalam amandemen Undang-Undang nomor 18 tahun 2002 melalui RUU tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SISNAS IPTEK), Inovasi dapat dimasukkan dan dapat diperbesar perannya sehingga nanti Dewan Riset Nasional dapat diperluas menjadi Dewan Riset dan Inovasi Nasional., “papar Irnanda.

Workshop itu sendiri menghadirkan pembicara lainnya, seperti Dian Rachmawan, (Direktur Enterprise & Business Service PT. Telkom), Bambang Setiadi (Dewan Riset Nasional), Kristanto Santosa, (Direktur Eksekutif Business Innovation Center), serta Avanti Fontana (Staf Khusus KSP) sebagai Keynote Speaker.

Irnanda mengatakan, workshop Inovasi dan Transformasi Digital merupakan rangkaian awal dari kegiatan penyelanggaraan pemberian penghargaan TOP IT dan TOP TELCO 2018 yang bakal digelar tanggal 19 Desember 2018 nanti. Penghargaan tersebut nantinya akan diberikan kepada instansi pemerintah, BUMN, BUMD dan korporasi yang memiliki peran signifikan dalam mengembangkan Inovasi dan Transformasi Digital menuju Industri 4.0.

TOP IT 2018 adalah penghargaan untuk mengapresiasi perusahaan / institusi dan manajemen teratas dalam menerapkan dan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kinerja, daya saing dan layanan. Penghargaan ini juga akan diberikan kepada aplikasi / solusi TI / produk perangkat keras, yang dinilai sebagai yang terbaik oleh perusahaan pengguna (pengguna) atau pelanggan.

Sementara itu, TOP TELCO 2018 adalah penghargaan untuk mengapresiasi produk dan layanan telekomunikasi teratas yang dihargai oleh komunitas pengguna. “Penghargaan ini sangat prestisius karena penyelenggaraannya bekerjasama dengan instansi pemerintah, korporasi dan perguruan tinggi yang memiliki kompetensi tinggi di bidang Inovasi dan Teknologi Digital seperti Kemenristek Dikti, Dewan Riset Nasional, Telkom dan Business Innovation Center Universitas Indonesia,” tutur Irnanda.

Penghargaan TOP IT dan TOP TELCO oleh Majalah iTech telah diselenggarakan sejak tahun 2012. Beberapa CEO yang pernah dianugerahi Penghargaan TOP IT dan TOP TELCO terbukti di kemudian hari dipercaya menjadi pemimpin berskala nasional, diantaranya Menteri Pariwisata, Arief Yahya (saat itu sebagai CEO PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk), Menteri ESDM, Ignasius Jonan (saat itu Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero)), Deputi Meneg BUMN Fajar Harry Sampurna (saat itu Direktur Utama PT DAHANA (Persero)). “Ini sebagai bukti nyata betapa serius dan prestisiusnya TOP IT dan TOP TELCO yang kami selenggarakan,” pungkas Irnanda. (red)