BPPT gandeng Martina Berto Eksplorasi Potensi Anggrek

0
2041

Jakrta, Komite – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Martina Berto Tbk melakukan kerjasama (Mou) dalam hal pengkajian dan penerapan teknologi dalam mendukung eksplorasi penggalian potensi angrek, khususnya jenis Coleogyne sp yang merupakan salah satu jenis angrek spesifik dari Kalimantan Barat, yang akan dikembangkan bersama Balai Bioteknologi BPPT dan Martina Berto tbk.

Kerja sama ini merupakan keberlanjutan kemitraan strategis yang telah berlangsung selama lima tahun antara kedua belah pihak. Penandatangan ini disaksikan langsung oleh pakar kecantikan yang juga pendiri dan komisaris PT Martina Berto Tbk, Martha Tilaar, di Jakarta, Selasa (6/11). hadir dalam penandatanganan perpanjangan kerja sama ini Director of Corporate Creative and Innovative Martha Tilaar Group, Kilala Tilaar, serta Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT, Soni Solistia Wirawan.

Deputi TAB BPPT, Soni Solistia Wirawan mengatakan, MoU dan perjanjian kerja sama antara BPPT dengan Martina Berto merupakan momen penting bagi kedua pihak untuk saling memperkuat komitmen untuk terus bersinergi melakukan inovasi dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang sangat melimpah.

Dengan penandatanganan MoU ini, Soni berharap akan dapat melengkapi hasil yang telah diperoleh sebelumnya serta menjadi pijakan yang kokoh pada tahapan pengembangan berikutnya. “Kami juga berharap kerja sama ini dapat ditingkatkan menuju implementasi industri,” ujar Soni.

Nantinya, BPPT akan meneliti perbanyakan dan budi daya bibit, ekstraksi, identifikasi kandungan senyawa aktif dan analisis fitokimia, uji manfaat, uji toksisitas, dan formulasi sediaan dari tanaman anggrek. Anggrek yang diteliti ialah di antaranya Coelogyne marthae S.E.C. Sierra, anggrek langka dari Kalimantan Barat. “Anggrek ini sangat istimewa sampai-sampai banyak peneliti yang tertarik. Semoga penelitian ini bermanfaat,” kata Direktur Kreatif dan Inovasi PT Martina Berto Tbk Kilala Tilaar.

Diperkirakan lebih dari 30.000 spesies tanaman dan baru sekitar 7.000 tanaman obat kosmetik dan aromatik (toka) yang teridentifikasi. Dari jumlah itu, baru sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkan dan Martha Tilaar memiliki 60 paten dari toka.

Sementara, Martha Tilaar menjelaskan bahwa penandatangan ini dilakukan dalam rangka mendapatkan serta mengembangkan potensi bunga anggrek Coelogyne Martha SEC Siera, serta sebagai tindakan nyata untuk meningkatkan pelestarian alam Indonesia, khususnya angrek asli Indonesia serta mengembangkannya menjadi produk-produk yang berbasis tanaman khas Indonesia yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. “Harapnnya, inovasi Indonesia khususnya dibidang herbal dapat lebih ditingkatkan lagi,” tutup Martha. (red)