Jakarta, Komite – Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap masjid kampus selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga sebagai pusat aktivitas untuk berdiskusi dan mengembangkan keilmuan. JK juga ingin masjid dijadikan sebagai pengembangan karakter mahasiswa, salah satunya dalam hal kedisiplinan.
“Kalau rajin ke masjid pasti disiplin waktu dia pasti lebih baik. Kita butuhkan para mahasiswa, bagaimana ilmunya makin baik, tingkat pengetahuannya makin baik,” ujar Wapres JK saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) di Auditorium Gedund D Kemenristekdikti, Jakarta (10/9).
Pada kesempatan ini Wapres JK mendorong masjid terus menjadi tempat pembentukan karakter masyarakat Indonesia yang moderat (wasatiyyah). Masjid kampus hendaknya dapat menangkal penyebaran paham radikal di perguruan tinggi. Wapres mengingatkan kepada para pengurus masjid kampus untuk dapat mengelola masjid kampus dengan baik sehingga dapat menjadi teladan bagi masjid-masjid di sekitar kampus. “Kalau masjid kampus baik, akan jadi contoh untuk masjid yang lain dan sekitarnya. Maka dari itu harapan kita mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik, dan juga bagaimana saling membantu,” ujar Wapres JK.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta para pengurus masjid kampus untuk saling berkoordinasi dan berkolaborasi. Menteri Nasir berharap masjid dengan pengelolaan yang baik dapat menjadi contoh bagi masjid kampus lainnya. Menristekdikti juga berharap kepengurusan masjid kampus berasal dari pihak kampus dan tidak oleh pihak luar kampus, agar tidak disisipi paham-paham radikalisme dan intoleransi.
“Keberadaan Asosiasi Masjid Kampus ini sangat penting bagi penguatan pengelolaan masjid di perguruan tinggi. Dengan adanya asosiasi ini masjid-masjid kampus dapat bersinergi. Masjid kampus juga dapat melakukan inovasi seperti membuat sistem informasi jadwal pengajian, siapa yang menjadi penceramah,” ujar Menteri Nasir.
Dalam Rakernas Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) yang mengusung Tema Penguatan Fungsi Masjid Kampus dalam Pembangunan Karakter Mahasiswa ini Menteri Nasir mengatakan tidak ada regulasi khusus soal kepengurusan masjid kampus. Ia menyerahkan soal regulasi tersebut kepada asosiasi masjid kampus dan pimpinan perguruan tinggi masing-masing. Rakernas ini dihadiri oleh Ketua Umum AMKI Kresno Dipojono, Pengurus Pusat AMKI dan perwakilan Pengurus wilayah AMKI seluruh Indonesia. Turut hadir dalam acara ini Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad dan tamu undangan lainnya.(red)