Tangsel, Komite– Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza memimpin upacara Peringatan Hari Pahlawan di lapangan upacara Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan, Senin (12/11). Upacara ini rutin digelar Kementerian Ristekdikti tiap tahunnya untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjasa untuk Indonesia.
Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT selaku inspektur upacara dan para peserta lalu memberi penghormatan kepada arwah pahlawan serta mengheningkan cipta mengenang jasa-jasa perjuangan pahlawan pembela bangsa dan negara tercinta. Hammam membacakan pesan-pesan Pahlawan Nasional, diantaranya Presiden RI pertama Soekarno, Bung Hatta, dan Ki Hajar Dewantara. Kemudian, dilanjutkan dengan amanat inspektur upacara yakni pidato dari Menteri Sosial.
Deputi Hammam lalu menyampaikan, pesan penting dalam Peringatan Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara, namun harus sarat makna. Bukan pula sebatas prosesi, tetapi substansi. Setiap peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan ide dan gagasan mentransformasikan semangat pahlawan menjadi keuletan dalam melaksanakan pembangunan,” tegasnya.
Hammam berpesan agar generasi saat ini harus bisa mengambil substansi makna pahlawan yang memperjuangkan bangsa indonesia. Semangat tersebut imbuhnya, harus dilakukan secara dinamis. “Negara Indonesia menurut GDP menjadi 10 besar negara berpendapatan tinggi di dunia. Semangat pahlawan ini perlu untuk terus meningkatkan daya saing Indonesia khususnya dalam hal pembangunan ekonomi,” katanya.
Lebih lanjut diutarakan olehnya bahwa di lingkungan Kementerian Ristek Dikti dan LPNK, khususnya BPPT, perjuangan para pahlawan harus diteruskan dalam bentuk semangat mengobarkan peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek ), untuk membangun negeri.
“BPPT harus terus berusaha keras meneruskan perjuangan pahlawan. Dalam hal ini harus mampu mengawal penerapan teknologi yang menjadi prioritas negara. Kedaulatan pangan, ketahanan energi, teknologi informasi dan komunikasi, serta pengolahan sumberdaya alam berwawasan lingkungan, adalah lingkup teknologi untuk negeri,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah pada peringatan Hari Pahlawan sebelumnya telah menyematkan gelar Pahlawan Nasional kepada enam orang di Istana Negara, Jakarta, yakni pada Kamis (8/11). Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam orang, yakni:
1. Alm. Abdurrahman Baswedan, tokoh dari Yogyakarta
2. Alm. Pangeran Mohammad Noor, tokoh dari Kalimantan Selatan
3. Alm. Agung Hajjah Andi Depu, tokoh dari Sulawesi Barat
4. Alm. Depati Amir, tokoh dari Bangka Belitung
5. Alm. Kasman Singodimejo, tokoh dari Provinsi Jawa Tengah
6. Alm. KH Syam’un, tokoh dari Banten.
Penyerahan gelar Pahlawan Nasional masing-masing diterima oleh ahli waris. (red)