BRI Bangun Kapabilitas Big Data Untuk Digitalisasi Proses Bisnis

0
6297
Big Data Heroes di Bank BRI (Data Scientist, Data Engineer, Data Analyst dan Data Governance)

Jakarta, KomITe.ID – Bank Rakyat Indonesia adalah bank dengan aset terbesar di Indonesia. Bank BRI hingga saat ini telah melayani lebih dari 80 juta nasabah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke selama lebih dari 100 tahun. Visi utama dari Bank BRI adalah untuk menjadi “The Most Valuable Bank in South East Asia” dan “Home to the Best Talent” di tahun 2022. Dalam mendukung hal ini, BRI menerapkan 5 unsur utama transformasi yaitu CASA Leadership, Customer Focus, Credit Excellence, Capabilities dan Culture.

Tahun 2018 menjadi tahun pencapaian yang signifikan bagi BRI, karena sudah hadir dan melayani masyarakat Indonesia selama 123 tahun. Dalam jangka waktu dan sejarah yang panjang, Bank BRI telah mengumpulkan “segudang” data yang memiliki potensi besar dan sangat berharga untuk menjawab berbagai macam permasalahan bisnis. Data ini merupakan “lumbung emas” bagi Bank BRI, karena belum digunakan secara maksimal, sampai dengan saat BRI memulai membangun kapabilitas “Big Data”. Adapun penyebab utamanya adalah, lokasi data yang “silo” di berbagai macam sumber, dan infrastruktur yang tidak “scalable” untuk memproses kegiatan deep analytics. Oleh sebab itu, sejak tahun 2017, Bank BRI berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitas dari Big Data and Analytics guna memanfaatkan data ini secara maksimal sehingga dapat mendorong laju pertumbuhan BRI dengan jauh lebih cepat dan efisien sehingga dapat masuk dan bermitra dengan High Growth Industry and Companies.

Gbr. 1. Technology Stack Data di Bank BRI

Di awal perjalanannya, tantangan terbesar yang dihadapi adalah di dalam mengadaptasikan arsitektur dan topologi data yang terbaru dan masa kini agar dapat menutupi kekurangan teknologi eksisting atau as-is. Kami di BRI telah berhasil memindahkan data-data perusahaan yang sangat banyak tersebut ke dalam Big Data, secara konsisten dan regular. Proses standarisasi datanya pun sangat terbantu oleh kapabilitas big data tersebut. Sehingga, yang sebelumnya pengguna data harus mengakses data secara silo atau tersebar menggunakan traditional data warehouse, dengan Big Data sekarang pengguna dapat mengakses data apapun (dari segi produk, segmen bisnis, aplikasi, dan semuanya) di dalam repository Big Data yang sangatlah besar. Dengan begitu, akan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan bisnis yang dapat berani kami jawab.

Dalam mengembangkan kapabilitas Big Data, kompleksitas teknologi tidak akan tujuan utama-nya adalah untuk memberikan arah strategi yang koheren dan solid dalam pengembangan produk kedepannya. 3 Landasan utama dalam Big Data:

  1. Membantu bisnis untuk menentukan “data-driven decision
  2. Memberikan Risk Profile yang lebih baik bagi nasabah Bank BRI
  3. Memberikan analisis dan asesmen untuk membuat produk-produk Bank BRI tetap kompetitif di pasar.

Bank BRI menggunakan framework Big Data. (lih. Gbr. 2).

Gbr. 2. Framework Big Data di Bank BRI

Pembangunan infrastruktur Big Data dan rekrutmen tim pengembang Big Data di BRI merupakan sebuah investasi yang sangat strategis di 2017. Bagaimana tidak, di saat musibah ATM skimming melanda semua Bank swasta dan Himbara di Maret 2018, Bank BRI telah memiliki Fraud Detection System yang mampu mendeteksi dan mencegah ATM Skimming terjadi pada nasabah-nasabah BRI. Saat ini tim Big Data Bank BRI telah berhasil menggunakan pendekatan behaviour scoring dalam mendeteksi dan mencegah ATM Skimming. (lih. Gbr. 3)

Gbr. 3. Dashboard Realtime Fraud Prevention Bank BRI

Selain fraud detection system, Bank BRI juga telah berhasil mengembangkan aplikasi Early Warning System yang menggunakan Machine Learning untuk dapat memprediksi potensi default atau wanprestasi nasabah pinjaman di BRI. Produk analisis tersebut sangat berguna untuk menunjang inisiatif Bank BRI di segi Credit Excellence yaitu mengurangi angka NPL dan meningkatkan outstanding pinjaman. (lih. Gbr. 4)

Gbr. 4. Dashboard Early Warning System for Loan in Bank BRI

Kami percaya dengan adanya teknologi dan tim Big Data yang solid di BRI, Bank yang akan berusia 123 tahun di 16 Desember nanti akan mampu menjadi akselerator pada ekosistem industri finansial dan akan mempercepat inklusi finansial di Indonesia. **

Ir. Indra Utoyo, Direktur Digital Banking & Teknologi Informasi PT. Bank Rakyat Indonesia saat keynote address DataGovAI 2018 di Balai Kartini Jakarta (17/10/18)