Rakornas Asosiasi Science Center Indonesia V Resmi Dibuka

0
2605

Jakarta, Komite – Didampingi Direktur Pusat Peragaan Iptek (PP-Iptek), Mochammad Syachrial Annas, Sekjen Kemenristekdikti, Ainun Na’im, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-V Asosiasi Science Center Indonesia (ASCI) di Jakarta, Rabu (21/11).

Rakornas yang digelar pada 21 – 23 November 2018 ini merupakan salah satu program tahunan ASCI dalam menjalin komunikasi dan kerjasama, baik antar science center maupun dengan lembaga lain dibidang Iptek. Menghadapi tantangan teknologi industri 4.0 ini, rakornas ini mengambil tema tentang Pembudayaan Iptek kepada Generasi Muda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0.

Ainun Na’im dalam sambutannya menekankan tentang pembudayaan iptek dalam menyongsong revolusi industri 4.0 dan kaitannya dengan peran kemenristekdikti dalam pengembangan inovasi dan pendidikan tinggi di era teknologi 4.0. “Kami mendukung perkembangan science center di Indonesia agar masyarakat dan para siswa sejak dini mengenal dan tertarik dengan dunia iptek dan inovasi apalagi menyonsong era revolusi industri,” katanya.

Dia melanjutkan bahwa saat ini jumlah pengunjung pertahun PP Iptek TMII baru mencapai 600 ribu, sementara taman pintar di Jogjakarta mencapai 1 juta pengunjung. “Itu artinya perlu perhatian yang lebih besar lagi, dengan melakukan kreativitas dan bekerja lebih keras sehingga science center yang tugasnya mensosialisasikan dan membudayakan iptek dan inovasi bisa mendapat perhatian dan kunjungan dari masyarakat yang lebih besar lagi,” tambah Sekjen Ainun.

Sementara itu, Syachrial Annas mengatakan, tahun ini akan diresmikan dua science center baru di wilayah Padang, Sumatera Barat dan di Kota Mataram, NTB. Dengan begitu, total sudah 25 science center yang tersebar di seluruh Indonesia. “Semuanya kita berikan Insentif dan kami mempersilahkan mereka untuk menggandeng swasta dalam pengembangan kedepan. Saat ini, science center yang sudah kerjasama dengan swasta ada dua yakni di Jatim Park Malang dan di Indramayu,” tuturnya.

Rakornas ASCI tahun ini merupakan kelanjutan dari Rakornas ASCI tahun sebelumnya yang diselenggarakan di Taman Pintar Yogyakarta. Dalam Rakornas sebelumnya sebelumnya dirumuskan tentang pengembangan program bersama antar science center yang fokus pada peningkatan pemahaman iptek bagi masyarakat di wilayah masing-masing, khususnya anak-anak didik dan guru serta dosen.

Dalam rakornas tahun ini, kata Syachrial akan digelar beberapa program pelatihan baru hasil kolaborasi yang diinisiasi oleh PP-IPTEK dengan lembaga lainnya, diantaranya adalah pelatihan Teknologi Satelit kolaborasi anatara PP-Iptek dengan LAPAN, pelatihan Rubber Power Plan dengan PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) dan pelatihan Gastronomi Molekuler yang merupakan pengembangan PP-Iptek sendiri.

Seperti diketahui, dengan maraknya isu revolusi industri 4.0 sebagai pengembangan teknologi industri generasi sebelumnya, dimana teknologi 4.0 menjadi basis dalam kehidupan saat ini. Perkembangan digitalisasi dimana-mana dan pengunaan daya komputasi yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat di seluruh lini, baik dunia pendidikan dan industri. Untuk menghadapi perubahan dan tren teknologi industri 4.0 ini, pemerintah perlu mengambil kebijakan dan peran yang cepat dan tepat agar mampu meningkatkan daya saing bangsa di tengah persaingan global.

“Selain dunia industri, sektor pendidikan mempunyai peran penting dalam memperkenalkan dan menrapkan teknologi industri 4.0 dalam kehidupan masyarakat, salah satunya dengan peranan science center sebagai wahana mensosialisasikan perkembangan iptek kepada masyarakat dan membudayakan iptek di seluruh kehidupan masyarakat,” tambah Syachrial.

Rakornas ASCI ke-V ini, PP-IPTEK akan melibatkan berbagai unsur Academic, Business, dan Government (ABG) di Indonesia yang telah menerapkan teknologi 4.0, yakni Universitas Bina Nusantara, PT. Amazon Web Service Indonesia dan Kemenristekdikti sendiri. Universitas Bina Nusantara dan PT. Amazon Web Service (AWS) Indonesia akan memperkenalkan pengembangan teknologi 4.0 kepada para peserta ASCI yang terdiri dari para pimpinan dan staf pengembangan peragaan dan program di science center. PT. AWS Indonesia akan memperkenalkan Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing sebagai basis teknologi yang mereka gunakan dalam pengembangan di AWS.

Sedangkan Universitas Bina Nusantara akan membawakan Revolusi Perguruan Tinggi di Era Teknologi Industri 4.0. Selain itu, PP-Iptek juga akan menghadirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tepatnya Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini untuk menyampaikan tentang pentingnya pengembangan pendidikan anak usia dini dalam science center, dimana anak-anak generasi muda inilah yang akan menjadi aset bangsa dalam meningkatkan pengembangan teknologi Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa. Harapannya dengan melibatkan ke-3 unsur ABG ini dapat menginspirasi science center dalam melakukan pengembangan dan kerjasama science center kedepannya. (red)