Jakarta, Komite – Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza menyaksikan pelepasan Arsinum Mobile BPPT ke Palu dan Donggala, di gedung BPPT, Jumat (08/12).
Dalam sambutannya, Hammam mengatakan mobile Arsinum ini adalah unit Pengolah Air Siap Minum yang dipasang pada kendaraan roda 4 (empat). Untuk operasional Arsinum sendiri menggunakan tenaga surya, sehingga tidak bergantung ada tidaknya sumber listrik di wilayah bencana.
“Inovasi Arsinum merupakan bukti nyata teknologi mampu berperan untuk antisipasi bencana, pun pasca bencana,” ujarnya.
Seperti diketahui, bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, masih menyisakan dampak terhambatnya akses air bersih dan air minum untuk masyarakat. Saat ini, kebutuhan air siap minum sangat bergantung pada air kemasan komersial yang harganya relatif mahal.
“Arsinum mobile ini dipasang pada mobil berkabin ganda (double cabin, red). Dirancang khusus untuk tangguh, sehingga dapat dengan mudah menjangkau lokasi-lokasi daerah terdampak bencana yang kesulitan sumber air bersih. Kemudian Arsinum mobile ini menggunakan tenaga surya sehingga bisa beroperasi walau tidak ada sumber listrik. Ini sangat handal,” tegasnya.
Air minum keluaran dari ARSINUM ini dijamin kualitasnya, karena telah memenuhi standar air minum berdasarkan Permenkes Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990. “Air dari Arsinum aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” katanya.
Untuk itu Hammam mengharapkan agar teknologi BPPT, dapat dimanfaatkan secara optimal untuk wilayah lainnya di Indonesia.
Tak hanya untuk bencana gempa seperti di Palu dan Donggala, air bersih dan siap minum menurutnya, dibutuhkan untuk di wilayah lain yang terdampak bencana kekeringan. “Kami butuh dukungan dari kementerian dan lembaga lain, utamanya untuk mereplikasi teknologi serupa, agar bisa diterapkan di berbagai wilayah Indonesia,” tuturnya.
Sekilas Teknologi Arsinum
Arsinum Mobile karya BPPT ini menggunakan teknologi membran yang terdiri dari tiga tahapan penyaringan. Pertama adalah penyaringan awal dengan Bag Filter, diteruskan dengan penyaringan membran Ultrafiltrasi, terakhir dengan membran Reverse Osmosis.
Dikatakan Direktur Pusat Teknologi Lingkungan, untuk menjamin produksi air bebas dari bakteri E. coli, unit ini dilengkapi dengan sterilisasi ultraviolet.
“Arsinum Mobile dirancang dengan tiga pilihan sumber energi yang dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi lapangan. Sumber energi dapat menggunakan; 1) Listrik dari PLN; 2) Baterai; dan 3) Genset, beserta dengan segala kelengkapanya. Rangkaian sistem pengolah air ini dipasang pada Mobil Diesel Double Cabin sedemikian rupa, sehingga tahan guncangan, mudah bermanuver di daerah bencana, hingga menerobos genangan banjir,” terangnya.
Arsinum mobile BPPT ini katanya, telah dibuktikan kehandalannya dalam membantu penyediaan air siap minum untuk korban bencana gempa bumi di Lombok Utara beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, Arsinum Mobile BPPT ini akan dioperasikan selama 30 hari melalui koordinasi dengan otoritas penanganan bencana dan Pemerintah Daerah setempat. Unit Arsinum Mobile dalam operasinya mampu mendistribusikan 2000 – 3000 liter air siap minum per hari untuk masyarakat (untuk produksi air bersih, dapat mencapai 2x – 3x lipat dari produksi air siap minum).
Dengan demikian, teknologi pengolah air siap minum ini akan sangat membantu memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. (red)