Mengatasi Stigma Buruk Masyarakat Terhadap Pemerintah Melalui SIMAN

0
3230

Jakarta, KomIT.ID – Memasuki tahun politik dan menuju bulan April 2019, ketika pelaksanaan Pilpres dan Pileg, tidak dapat dihindari ada dinamika yang lebigh menantang bagi aparatur Negara dalam melaksanakan tugasnya.

Marak informasi bohong di tengah masyarakat, Pemerintah meningkatkan koordinasi melalui Sinergi Media Sosial untuk Aparatur Negara (SIMAN). SIMAN yang didirikan sejak tahun 2017 ini bertujuan mensosialisasikan setiap program-program pemerintah kepada masyarakat, hal ini agar masyarakat juga tidak terprovokasi dengan informasi hoaks yang mudah menyebar di platform media sosial.

“Momentum hari ini adalah kesempatan yang baik bagi kami untuk saling sumbang pikiran yang bisa kami berikan untuk SIMAN. Tujuan dari SIMAN bagi kami sangat bagus sekali dalam konteks pemerintah berkomunikasi dengan masyarakat,” kata Adita Irawati, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dalam acara Rapat Koordinasi SIMAN di Jakarta, Selasa, (15/01/2019) lalu.

Sejauh ini, dalam pandangan Adita, masyarakat selalu mendapatkan informasi dan stigma buruk terhadap kinerja pemerintah, baik pemerintahan maupun lembaga-lembaga tertentu. Padahal menurutnya, banyak sekali capaian pemerintah khususnya dalam membangun infrastruktur di seluruh pelosok negeri. Namun masyarakat seakan tidak banyak mengetahui hal itu, justru informasi yang bersifat provokasi di media sosial sehingga muncul pro kontra.

“Saya pikir melalui Rakor SIMAN ini bisa menjadi suatu evaluasi untuk mengubah persepsi Aparatur Negara dan masyarakat bahwa SIMAN ini dibentuk untuk memudahkan pemerintah mensosialisasikan program dan kinerja selama ini kepada masyarakat. Karena bagaimanapun kementerian dan lembaga perlu menyampaikan capaian-capaian yang telah dilakukan,” ujar Adita.

Hingga saat ini, SIMAN telah mengadakan 42 pelatihan dalam rangka pemanfaatan media sosial di lingkup kementerian dan lembaga. Selama pelatihan tersebut telah diikuti sebanyak 5.946 peserta. Meskipun dalam perjalanannya, partisipasi Aparatur Negara masih mencapai 30%. Melalui Rakor ini, SIMAN akan lebih meningkatkan lagi peran semua elemen pemerintah.

“Algoritma di sosial media kita itu adalah mengikuti interest daripada para penggunanya, jadi kalau penggunanya senang bicara hal-hal kritik tentang pembangunan atau infrastruktur, itu dia akan ikuti terus oleh pembicaraan seputar itu, jadi ini langkah yang baik untuk SIMAN mensosialisasikan capaian pemerintah di media sosial,” kata Adita.

SIMAN dibawah koordinasi Kemenko Polhukam bertugas untuk memerangi berita hoaks yang banyak meresahkan masyarakat. Selain itu, digagas sebagai upaya koordinatif dalam menyebarkan informasi positif dari pemerintah seperti layanan dan kebijakan yang dihasilkan pemerintah. (*/WS)