Jakarta, KomIT.ID – Menteri Rudiantara dinilai memiliki tanggung jawab yang paling sensitif dan sulit. Penilaian tersebut, membawa Menteri Komunikasi dan Informatika menjadi salah satu pemimpin baru pembawa perubahan versi AsiaGlobe Indonesia. Dalam Laporan Power 50 New Leaders Making A Difference yang dirilis Jumat (11/01/2019),
Laporan itu juga memuat pemimpin pembawa perubahan pada uruta lima besar antara lain Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua PDIP, Megawati Sukarnoputri, Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Kandidat Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Selain dari kalangan pemerintah dan politisi, ada juga pebisnis Hary Tanoesoedibjo, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Ketua Kadin Rosan P. Roeslani.
Sebagai Menteri yang menangani sektor komunikasi dan informatika, Rudiantara menghadapi tantangan dalam menghadapi sisi buruk keberadaan media sosial. Mulai dari ujaran kebencian, hoaks dan konspirasi politik. Pada saat yang sama, Menteri Kominfo memiliki tanggung jawab untuk membangun ekosistem digital di Indonesia, terutama dalam penyusunan kebijakan e-commerce nasional dan pengaturan telekomunikasi serta internet.
Karir panjang di sektor telekomunikasi, keterampilan manajerial, serta pemahaman atas pasa dinilai GlobeAsia mendukung keberhasilan Menteri Rudiantara dalam membawa perubahan di sektor komunikasi dan informatika.
Pendekatan yang dipilih untuk menjadi fasilitator dan akselerator ketimbang menjadi regulator membawa kementerian yang dipimpinnya bisa membangun ekosistem digital dan memfasilitasi kelahiran start up digital baru.
Sebelumnya, di tahun 2017, GlobeAsia juga menyematkan penghargaan sebagai warga Indonesia yang paling berpengaruh. Dalam laporan GlobeAsia Power 50: The Most Influential Indonesians in 2017, Rudiantara dinilai mampu membangun kebijakan e-commerce dan secaar solid membawa Indonesia menuju era baru komunikasi. (*/WS)