Jakarta, Komite.id – Layanan Operator telekomunikasi yang menggelar hingga ke wilayah pelosok terbilang masih kecil atau sangat sedikit. Di satu sisi, pemerintah tengah menargetkan agar seluruh Indonesia merdeka sinyal pada tahun 2020.
Salah satu upaya pemerintah membawa operator ke daerah terpencil dengan membangun tulang punggung kabel serat optik, yakni dengan Palapa Ring. Proyek tersebut dilaksanakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menggunakan dana Universal Service Obligation (USO) yang dipungut 1,25% pendapatan kotor operator telekomunikasi.
Palapa Ring terbagi ke dalam tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur. Untuk barat dan tengah sudah beroperasi, sementara timur diharapkan rampung pembangunannya kuartal kedua 2019.
Menkominfo Rudiantara mengatakan pemerintah akan memberi diskon kepada operator siapa saja yang mau memanfaatkan Palapa Ring untuk menggelar layanan telekomunikasi di daerah pelosok.
“Palapa Ring Paket Tengah, sudah ada Lintasarta dan Telkom yang narik. Pasti nanti makin lama, makin banyak,” kata Rudiantara optimis usai kunjungan kerja di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
“Skema tarifnya sama. Pokoknya pemerintah kasih diskon, diskonnya banyak dan besar. Kenapa? Agar operasinya jadi rendah, kalau rendah kita harapkan tarifnya sama dengan di Pulau Jawa,” tambahnya.
Dengan tarif yang diberikan pemerintah kepada operator rendah, pada akhirnya akan berdampak pada harga layanan kepada masyarakat.
“Tujuannya, Agar internet ada di mana-mana, harga jual paketnya MB kurang lebih sama,” kata pria yang sering disapa Chief RA ini. (*/WS)