Future Commerce Indonesia 2019,Membahas dan merancang Masa Depan Ekonomi Digital

0
3327

Jakarta Komite.id – Pameran digital terbesar Indonesia atau yang lebih dikenal dengan  Future Commerce Indonesia kembali digelar 29-30 Januari 2019 di Ballroom Sangri-La Hotel Jakarta. Selama dua hari berturut-turut para pakar, pelaku bisnis serta tokoh penting lainnya membahas masa depan bisnis online di Indonesia.

Siapa saat sekarang  yang tidak mengenal belanja online? Dengan aktivitas tersebut. Apalagi ditambah teknologi yang semakin canggih, semua jadi serba mudah! Kehadiran e-commerce, selain menguntungkan pedagang, juga menguntungkan pembeli dalam hal kemudahan.

Future Commerce Indonesia 2019 merupakan acara digital terbesar di Indonesia yang dulu dikenal sebagai Internet Retailing Expo (IRL). Jika dulu lebih memperlihatkan ritel, karena zaman sudah berubah maka namanya berubah juga menjadi commerce.

Dengan mengusung tema ‘Shaping the Future of Commerce’ seperti yang diungkapkan Asia Managing Director Clarion Event Richard Ireland, acara ini bertujuan sebagai wadah untuk bertukar ide, gagasan, dan ajang untuk menampilkan inovasi teknologi dari berbagai pelaku industri digital lokal maupun global.

Future Commerce Indonesia 2019, tentunya bukan sekedar pameran industri digital, dalam acara yang diselenggarakan dua hari tersebut, kerap menghadirkan beberapa pembicara yang memiliki peran penting dalam dunia industri digital

Diantaranya pembicara yang hadir, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Vince Gowan, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, Managing Director Accenture Mohammed Sirajuddeen, Ketua E-commerce & OMNI Channel PT Matahari Department Store Sreekanth Chetlur, dan CEO Tokopedia Priscilla Anais.

Mereka berbicara mengenai peran, serta kontribusi mereka dalam dunia industri digital. Salah satunya adalah pernyataan Roy Nicholas Mandey, mengenai Aprindo yang sebanyak 95 persen ritelnya sudah beralih dari physical store menjadi online store.

Pameran industri digital ini,  menghadirkan lebih dari 100 terobosan teknologi, baik dari brand lokal maupun global, seperti Accenture, Gilkor, Google, Brava, Lenovo, Tokopedia, Sicepat dan beberapa brand lainnya yang ikut serta dalam Future Commerce Indonesia 2019, dengan tujuan untuk memberikan energi positif dan membentuk masa depan bisnis komersial di era digital ekonomi, lebih baik lagi.

Masing-masing tenant tersebut, saling memperlihatkan inovasi terbaru apa yang dihadirkan dari produk yang dijual. Ada juga tenant yang memeriahkan booth mereka dengan melakukan interaksi bersama pengunjung. Hal ini tentu akan mendorong awareness dari masyarakat sendiri untuk turut serta membentuk masa depan ekonomi digital di Indonesia.

Indonesia sebagai pasar terbesar dalam industri digital

Lima tahun belakangan, Indonesia dipermudah dengan adanya inovasi digital, terutama dalam hal perdagangan digital. Hadirnya Tokopedia, Grab, Sicepat, sangat mempermudah mobilitas masyarakat yang ingin beraktivitas.

“Indonesia telah menjadi salah satu pasar terbesar dalam inovasi digital, dan kami berharap Future Commerce Indonesia 2019 dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia untuk tumbuh lebih besar dan diakui secara internasional,” papar Richard Ireland, pada konfrensi pers hari pertama, Selasa (29/01). (WS)