Jakarta, Komite.id – DataGovAI 2018 summit & Awards berlangsung dengan sangat sukses, kolaborasi para sponsor/pendukung dari manca negara seperti Rusia, Amerika Serikat (AS), Malaysia, Norwegia, Nepal, India. Semua puas mendapatkan banyak insight mengenai kerjasama dengan mitra domestic industri Fintech, teknologi Blockchain, Big Data, Analytics dan AI di Indonesia, termasuk MNC maupun BUMN, BUMD yang berdomisili di Indonesia.
DataGovAI 2018 dibuka dengan semangat national interest yang tinggi oleh Irjen Pol Dharma Pongrekun, Deputi I BSSN yang concerned (perhatian) dengan kedaulatan data NKRI dan juga perlindungan data privacy, serta juga kerugian tangible dan intangible yang ditimbulkan baik secara finansial atau data breach (pencurian). Dalam Opening Keynotenya, Dharma menceritakan pengalaman sebagai mantan penyidik di Bareskrim, karena latar belakang Dharma memang berkecimpung pada kasus kriminal elektronik, yang kini berevolusi ke kriminal siber dan dapat juga bermanfaat bagi penanganan bidang identifikasi dan penyidikan siber di BSSN terkait data dan finansial breach di tanah air.
Ditambahkan Adrian Sng, GM SingEx dan Event Organizer DataGovAI 2018 dengan host ABDI (Asosiasi Big Data & AI) yang sukses menyelenggarakan e2eComerce paralel dengan DataGovAI 2018, juga RSA Asia Pacific (25 Juli) dan Fintech Festival (SFF 2018) di Singapura, melaporkan bahwa Expo Hall DataGovAI 2018 dihadiri oleh peserta dari manca negara seperti Rusia, AS, Nepal, India, Singapore dan Malaysia di lobby dan foyer Mawar Room serta Expo Hall e2eCommerce.
Rudi Rusdiah, chairman ABDI, founder and host DataGovAI Summit & Awards memaparkan insight mengapa momentum Data Governance dan AI sangat strategis dengan melihat fenomena dunia baik dari sudut sospol, ekonomi, keamanan siber dan evolusi serta disrupsi Teknologi Data (DT) dari Teknologi Informasi (IT) atau transformasi Digital.
Dari sisi pasar global dan ekonomi, ketidak pastian situasi ekonomi global yang digambarkan oleh keynote Gubernur Bank Indonesia Dr Perry Warjiyo sekaligus Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) pada penutupan Munas ISEI dan disajikan secara entertaining oleh Presiden Jokowi di komunitas IMF & Worldbank dengan adagium “Winter iscoming” dari film fiksi “Games of Thrones”.
Di sini momentum pentingnya Data Analytics untuk para pembuat kebijakan dunia mengurangi ketidak pastian global akibat “Trade War” antra para raksasa hegemon ekonomi dunia. Trade War yang tampak nyata, namun di belakang layar, baik NSA (AS) menyiapkan cyber army dan program penyadapan omni channel PRISM, sedangkan Tiongkok juga menyiapkan CyberArmy dan Firewar Greatwall. Rusia, Korea Utara dan Selatan tentu juga tidak mau ketinggalan saling menyadap Data Strategis dan Kritis lawannya, dan ini menjadi momentum pentingnya DataGovAI 2018. Singapura July 2018 juga menjadi korban “the biggest health data breach, 1.5 juta masyarakat Singapura”, namun juga data kesehatan PM Lee Hsin Leong dan kabinetnya compromised dan disadap.
Ini momentum yang sangat kritis terkait Data Governance, sampai Deputi Chief CSA (Cyber Security Agency) of Singapura Ng Hoo Ming harus segera membentuk Data Governance Cyber Security Regulation dan Komite sebelum musibah menjadi lebih parah dan menyebar ke data yang lebih strategis. Ravi Menon, regulator fintech MAS juga menekankan DataGovernance di SFF 2018. Persiapan Eropa lebih matang menghindari resiko kebobolan dan sudah terlebih dahulu meluncurkan GDPR (Genereal Data Protections Regulation) regulasi perlindungan data pribadi masyarakat yang efektif Mei 2018, yang juga menjadi momentum Data Governance penting di Eropa terkait perlindungan data konsumen dan masyarakat Eropa, dimana banyak hal yang positif yang patut dicontoh oleh negara yang belum memiliki data governance regulation, termasuk Indonesia.
Jadi DataGovAI summit merupakan momentum penting dari berbagai peristiwa Global. Seperti saran dan pesan Kepala BSSN Mayjen (pur) TNI Djoko Setiadi dan juga Menteri Kominfo Chief Rudiantara ketika ABDI melakukan roadshow audiency untuk mempersiapkan DataGovAI Summit & Awards. Singapura harus bersyukur yang disadap dan dicuri adalah data kesehatan 1.5 juta warga Singapura, bagaimana jika yang dicuri adalah data Financial dan Perbankan Singapura ujar Kepala Group Inovasi Keuangan Digital OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Triyono mewakili Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso Ph.D. OJK sendiri sudah menyiapkan berbagai langkah terkait Data Governance untuk melindungi industri Fintech dan Perbankan RI dan menyiapkan sandbox bagi para startup Fintech yang ingin masuk kepasar Fintech RI.
Acara berlangsung nonstop dari pagi hingga sore hari sebelum dilanjutkan dengan acara Malam Anugrah Apresiasi Awards yang semakin malam semakin ramai, apalagi dengan berkenannya hadir bapak Menteri Kominfo Rudiantara bersama Kepala BSSN Mayjen (pur) Djoko Setiadi, Dr. Jumain Appe Dirjen Penguatan Inovasi KemenRistekDikbud dan Dr. Hammam Riza Deputi Teknologi SDA BPPT.
Acara ditutup Ketua ABDI sebagai host DataGovA dengan semangat untuk dapat berjumpa kembali pada DataGovAI 2019 tahun depan yang semakin akbar, relevan dan bermanfaat bagi dunia siber, industry dan ekonomi RI. (RR)