Pemerintah Terus Dorong Pengembangan Teknologi Fintech

0
2030

Solo, Komite.id – Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendorong pengembangan teknologi di tanah air, terutama teknologi fintech. Karena menurut Menteri Kominfo, Rudiantara, fintech terbukti mampu memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Yang perlu kita kembangkan adalah pola pikir. Kita harus berani mengambil langkah-langkah taktis menyikapi perubahan yang terjadi di tengah masyarakat. Lihat saja, startup-startup. Mereka berani mengambil langkah-langkah revolusioner untuk berubah, tidak perlu terlalu sistematis. Yang penting jalan idenya,” kata Rudiantara dalam Seminar Kolaborasi Milenial dan fintech Menyongsong Revolusi Industri 4.0  di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Sabtu (09/03/2019).

Menurut Menteri Kominfo, meskipun terdapat kekurangan di berbagai sisi, namun hal itu akan terus disempurnakan ke depannya.  Pasalnya, teknologi dinilai hanya sebagai enabler, yang harus terus diperbaharui adalah pola pikir. “Teknologi itu bukan ‘dewa’. Teknologi hanya sebagai enabler saja,” tandasnya.

Bahkan untuk menyiapkan sumberdaya manusia, Kementerian Kominfo tengah menyiapkan talenta digital. Menurut Rudiantara, Indonesia dinilai masih banyak membutuhkan talenta digital untuk turut mengakselerasi perkembangan teknologi.

Berdasarkan data dari dari World Bank, Mckinsey, kebutuhan talenta digital di Indonesia isekitar 9 juta orang dari 2015-2030 atau 600.000 orang dalam setahun.

“Sekarang belum terpenuhi. Kemkominfo mau bikin 20.000 orang, tapi kan ekosistem, fintech dan sebagainya juga bikin, tapi belum terstruktur. Kalau perkiraan saya, setahun belum sampai 100.000 orang, padahal kebutuhannya 600.000 orang. Jadi peluangnya untuk melakukan pendidikan di bidang digital itu masih tinggi,” jelas Rudiantara.

Dalam kesempatan itu, Rudiantara juga memaparkan perkembangan ekonomi digital pada industri. Menurutnya tantangan yang dihadapi pada era ini sangat berbeda. “Apalagi pada 2030, Indonesia akan berada pada puncak bonus demografi dan kita harus menyiapkan infrastruktur beserta talenta digital agar Indonesia siap,” pungkasnya. (*/WS)