Surakarta, Komite.id – Perkembangan terknologi informasi dan komunikasi, semestinya harus dimanfaatkan untuk mendukung pelestarian seni budaya. Produk seni dan budaya juga merupakan produk pada zamannya.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani saat menyampaikan Kuliah Umum di Gedung Teater Besar Umardani Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Senin (18/03/2019)
Ditambahkan Puan Maharani, di tengah perkembangan teknologi keterampilan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sangat penting.
“Dan saat ini kita berada di era digital dan teknologi, sehingga keindahan gerak, keindahan suara, keindahan visual, dapat dibuat sedemikian beragam dengan berbagai teknik berbasiskan teknologi. Sebagai contoh, film animasi dengan teknologi dapat memadukan seni lukis, seni gerak dan seni audio, menjadi film,” jelas Menko PMK.
Menurut Puan, seni adalah keahlian untuk membuat karya memiliki nilai keindahan. Dan Seni tidak dapat dilepaskan dari budaya. Karena nilai-nilai keindahan selalu berakar dari budaya masyarakat.
Dalam Kuliah Umum dengan tema “Inovasi Seni Menuju Indonesia Maju dan Berbudaya di Era Industri 4.0” itu, Menko PMK menyatakan ISI Surakarta perlu menyiapkan mahasiswanya, selain mempunyai kemampuan akademik yang baik, juga memiliki keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi komunikasi. Sehingga selain terampil dalam bidang seni, juga terampil dalam menggunakan Teknologi Informasi Komunikasi.
“Visi ISI Surakarta, adalah menjadi perguruan tinggi seni berbasis kearifan budaya nusantara yang berkelas dunia. Oleh karena itu, selain membangun sisi keterampilan dan keahlian, ISI Surakarta, diharapkan juga dapat memperkuat komitmen untuk membangun ketahanan budaya bangsa berbasiskan budaya nusantara,” harap Menko PMK.
Menurut Menko PMK, Indonesia sebagai bangsa yang memiliki keragaman seni budaya. Maka dari itu, berbagai berbagai karya seni yang dihasilkan memiliki ciri khas dan berbeda disetiap daerah. Seni gamelan contohnya, walaupun pada dasarnya sama namun antara gamelan Jawa Tengah dengan gamelan Jawa Timur memiliki perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing.
“Begitu juga seni membatik, seni menenun, seni tari, seni lukis, seni pahat, seni kuliner, dan sebagainya memiliki kekhasan budaya di setiap wilayah Nusantara,” jelas Menko PMK.
Sementara, salam era globalisasi saat ini, menurut Menko PMK, nilai-nilai dalam seni budaya memiliki dinamika yang dapat memberikan peluang sekaligus tantangan. Tantangan yang dihadapi seni budaya saat ini adalah bagaimana mempertahankan nilai-nilai luhur seni budaya dalam menghadapi nilai-nilai seperti nilai komersial, nilai kepraktisan, dan nilai fungsional. (*/WS)