Jakarta, Komite.id – Istilah “tol langit’ jadi ramai diperbincangkan. Menyusul pada debat Cawapres yang berlangsung Minggu (17/03/19) Ma’ruf Amin, Calon wakil presiden nomor urut 01 menjelaskan tentang ‘Tol Langit’ yang ramai diperbincangkan warganet.Lalu apa pengertian ‘Tol Langit’ yang disebutkan Maruf Amin?
Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika menjelaskan, bahwa sebenarnya yang dikatakan Ma’ruf Amin adalah hal yang mudah didengar masyarakat, jadi bukan tol yang ada di langit sebenarnya.
“Saya cek juga tol langit itu semacam kombinasi antara palapa ring dengan jaringan yang sudah dibangun oleh operator serta satelit kita nanti yang tahun 2022 akan saling terhubung,”ujar Rudiantara, di Jakarta (18/03/19) lalu.
Dikatakan Rudiantara, hal itu akan memberikan jalan tol untuk informasi, sehingga supaya mudah dingat, Ma’ruf Amin mengistilah-kan ‘Tol langit’“Kalau ada tol laut, tol darat, maka ini tol langit sebagian,” ujar Rudiantara
Tol Langit ini juga disebut sebagai perumpamaan yang dimaksudkan Rudiantara sebagai kehadiran sinyal yang membuat masyarakat Indonesia bisa lebih mudah berkomunikasi satu sama lain, baik di perkotaan maupun pelosok, berkat eksistensi infrastruktur telekomunikasi.
Dikatakan Rudiantara pendekatan calon wakil president nomor satu itu melakukan pendekatan yang dibaratkan ‘pendekatan pasar’, yakni pendekatan dengan istilah yang mudah diingat.
“Inget gak waktu MUI membuat fatwa MUI bagaimana umat islam harus memanfaatkan media sosial? Kan terlalu panjang. Akhirnya dia istilahkan muamalah medsosiah, kan gampang gitu. Jadi intinya begitu ‘Tol Langit’,”terang Rudiantara.
Perlu diketahui Palapa Ring merupakan suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.
Palapa Ring sendiri menurut Rudiantara, merupakan proyek raksasa dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dan tujuan Palapa Ring akan menjadi ‘tol langit’ pun sejatinya mempersatukan Indonesia. (WS)