Bersama Lembaga terkait, LAPAN Susun Cetak Biru Industri Dirgantara Nasional

0
2028

Jakarta, Komite.id – Bekerjama dengan lembaga dan pemangku kepentingan terkait, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)  akan menyusun ‘cetak biru’ industri dirgantara nasional untuk pengembangan sektor kedirgantaraan Indonesia. Dibahas dalam acara diskusi Grup focus.

Acara dengan tema “Penyusunan Cetak Biru Industri Dirgantara Nasional” ini bertujuan untuk mempererat sinergitas dan mitra kerja sama dalam mempercepat transformasi kluster dalam industri dirgantara.

Hal ini untuk mewujudkan ekosistem industri 4.0 yang didukung oleh riset dan pengembangan teknologi di bidang penerbangan dan antariksa.

Pembahasan terkait cetak biru tersebut diawali dengan diskusi grup fokus sebelum dilangsungkannya Aerosummit 2019, untuk mengumpulkan pemikiran-pemikiran terkait perencanaan pengembangan industri dirgantara nasional dan memperkuat sinergitas antar pemangku kepentingan.

“Ini adalah focus group discussion (diskusi grup terfokus) pertama yang diarahkan nanti kita menuju Aerosummit kedua pada September 2019,” ujar Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dalam acara diskusi grup fokus Pre-aerosummit 2019 di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta, Selasa (16/04/2019).

Kegiatan diskusi diselenggarakan atas kerja sama LAPAN dengan berbagai asosiasi profesi penerbangan di Indonesia seperti Indonesia Aeronautical Engineering Center, Indonesian Aircraft Maintenance Services Association, Indonesia Aircraft Component Manufacturer Association. Serta dihadiri oleh unsur pemerintah, lembaga penelitian dan pengembangan serta unsur non pemerintah termasuk industri dan asosiasi.

Dari unsur pemerintah,diwakili oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.

Dengan cetak biru itu, maka seluruh pemangku kepentingan memiliki satu peta jalan yang terintegrasi untuk masa depan industri dirgantara Indonesia.

“Persoalan untuk pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa itu memerlukan sinergi nasional,” ujar Thomas, saat jumpa pers, disela acara

Dalam penguasaannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan, LAPAN mendorong kemandirian di bidang penguasaan teknologi penerbangan dan antariksa sehingga akan terjalinnya dunia riset dan dunia industri sehingga akan terwujudnya revolusi industri 4.0. (WS)