Jakarta, Komite.id- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI (Kemenristekdikti RI) meluncurkan metode screen reader Ujian Terbuka Berbasis Komputer (UTBK) 2019 bagi peserta disabilitas tunanetra.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan metode screen reader ini merupakan perangkat lunak yang diadopsi oleh Tim LTMPT. “Perangkat ini untuk memberikan aksesibilitas bagi peserta disabilitas tunanetra untuk mengikuti UTBK 2019,” katanya di Jakarta, Jumat (3/5).
Ia mengatakan melalui perangkat lunak tersebut peserta UTBK 2019 yang mengalami disabilitas tunanetra dapat membaca tulisan di layar komputer. Tim LTMPT telah menyediakan infrastruktur untuk penggunaan metode screen reader dan telah dilakukan uji coba serta siap untuk digunakan bagi peserta disabilitas tunanetra.
Menristekdikti menjelaskan jumlah peserta UTBK 2019 yang terdaftar sebagai peserta disabilitas tunanetra sebanyak 70 peserta yang terbagi dalam dua gelombang, gelombang pertama terdapat 38 peserta yang akan mengikuti ujian pada 4 Mei 2019 dan gelombang kedua terdapat 32 peserta pada 25 Mei 2019 dengan lokasi ujian tersebar di 18 pusat UTBK.
Peserta disabilitas tunanetra terbanyak akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK Universitas Negeri Yogyakarta yaitu 16 peserta dan Pusat UTBK Universitas Pendidikan Indonesia yaitu 12 peserta. Apabila dilihat berdasar kelompok ujiannya, peserta disabilitas tunanetra terbanyak mengikuti kelompok Soshum yaitu 63 peserta dan Saintek sebanyak 7 peserta. (*)