Oracle Bantu Percepat Penemuan Obat Covid-19

0
1628

Jakarta, Komite.id- Oracle  baru saja mengumumkan keterlibatnnya dalam upaya memerangi virus corona dengan mengembangkan dan menyebarkan serangkaian aplikasi cloud. Aplikasi-aplikasi ini akan mengumpulkan data yang dibutuhkan para profesional di bidang kesehatan untuk menjawab satu penting: apa obat yang efektif untuk mengobati atau mencegah virus COVID-19?

Sistem pertama yang diimplementasikan Oracle adalah sistem uji klinik. Hal ini bukan sesuatu yang baru bagi Oracle, yang telah menjadi pemasok sistem untuk uji klinik sejak lama. Selama bertahun-tahun, banyak obat-obatan, seperti obat kanker Keytruda, bisa memperoleh ijin dari regulator di seluruh dunia setelah terbukti aman dan efektif melalui data-data yang dikumpulkan oleh Oracle Clinical Trial Systems.

Dan saat ini, Oracle Cloud sedang menjalankan uji klinik untuk menguji keamanan dan efektivitas berbagai obat dan vaksin yang dikembangkan untuk COVID-19. Uji coba ini berlangsung di banyak negara dan ratusan institusi. Sistem cloud terbaru dari Oracle adalah Clinical One yang memungkinkan institusi yang berwenang memulai uji klinik selama dua minggu saja. Jauh lebih cepat dari waktu yang dibutuhkan sebelumnya. Selain mengumpulkan data uji klinik COVID-19, Oracle juga telah mengembangkan dan mendonasikan COVID-19 Therapeutic Learning System kepada Pemerintah AS.

Sistem memungkinkan para dokter dan pasien mencatat efektivitas terapi obat-obatan yang dinilai menjanjikan untuk menyembuhkan COVID-19. Obat-obatan seperti Hydroxychloroquine, Remdesivir, dan Kaletra, sudah terbukti aman untuk mengobati penyakit lain namun belum terbukti efektif secara definitif untuk menyembuhkan pasien COVID-19. Para dokter saat ini secara rutin memberikan obat-obatan tersebut dalam merawat pasien COVID-19. Kemudian dokter akan mencatat kemajuan kesehatan pasien pada Oracle Therapeutic Learning System.

Dengan mengumpulkan data kondisi semua pasien di AS secara nyata, dan data pasien di seluruh dunia segera setelah ini, kita akan secepatnya mengetahui obat mana yang paling efektif menyembuhkan COVID-19, disis optimalnya, dan di tahap apa obat harus diberikan. Dengan cara ini, tiap pasien juga akan berkontribusi terhadap upaya memerangi virus yang mematikan ini.

Therapeutic Learning System merupakan hasil kolaborasi Oracle dengan National Institute of Health, Food and Drug Administration, Center for Disease Control and Prevention, Centers for Medicare & Medicaid Services, dan Department of Health and Human Services. Para dokter dan pasien di AS mulai mendaftarkan diri untuk disertakan dalam Therapeutic Learning System. Untuk saat ini, sistem baru dapat diakses oleh para dokter di AS, melalui covid19.oracle.com

Oracle sediakan solusi  modul Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja

Seiring dengan terus meningkatnya kekhawatiran terhadap penyebaran COVID-19, banyak perusahaan/organisasi dan profesional SDM menghadapi tantangan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam upaya membantu dalam keadaan seperti ini, Oracle menyediakan solusi berupa modul Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja Oracle.

Dapat diakses dengan gratis, modul ini diperuntukan para pelanggan Oracle Human Capital Management Cloud dan sudah bisa diakses mulai saat ini hingga pandemi COVID-19 berakhir. Secara singkat, modul ini akan membantu para pelanggan Oracle untuk mengelola masalah kesehatan dan keselamatan di lingkungan perusahaan mereka.

Dalam modul tersebut, pelanggan akan dibantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan respons kritis, seperti:

Siapa di organisasi saya yang terpapar virus?
Apakah area umum dalam gedung telah dibersihkan dengan tepat?
Apakah kita memiliki persediaan yang memadai untuk membersihkan dan untuk melindungi para karyawan?
Bagaimana saya menghubungi para staf untuk memberitahu mereka bahwa ada insiden yang terjadi?
Apakah saya perlu memberitahu otoritas kesehatan masyarakat setempat? Data apa yang harus saya bagikan?
Bagaimana saya bisa yakin bahwa kami telah menindaklanjuti insiden, dan menerapkan tindakan korektif?

Dari berbagai pertanyaan tersebut para karyawan dapat dengan mudah mencari jawaban dan tindakan yang tepat. Karyawan dapat mengakses informasi tersebut di manapun dan kapanpun ketika mereka membutuhkannya, baik dari perangkat seluler maupun desktop.

Dengan begitu, ini memberi cara baru bagi para profesional dan manajer SDM di perusahaan untuk membantu mengambil tindakan yang diperlukan untuk membantu menjaga keselamatan karyawan.

Gretchen Alarcon selaku Group Vice President & Human Capital Management Strategy Oracle, mengatakan “Di Oracle, kami berkomitmen untuk membantu pelanggan kami menangani masalah kesehatan dan keselamatan tenaga kerja secepat mungkin melalui Modul Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja Oracle.” “Selama masa ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, kami ingin melakukan segala yang mungkin untuk membantu dan Oracle akan terus mendukung perubahan kebutuhan bisnis perusahaan saat ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Modul Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja Oracle ini dapat membantu mengotomatiskan pelaporan insiden di tempat kerja baik sekarang maupun di masa depan, karena sistem ini dapat beradaptasi dengan masalah kesehatan dan keselamatan yang sedang meningkat.

Sebagai contoh, suatu tugas pelaporan ketika ruang konferensi di tempat kerja belum dibersihkan, dalam keadaan biasa, insiden seperti itu mungkin bukan prioritas utama, tetapi dalam kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan seperti saat ini, sangat penting tugas kebersihan tersebut untuk dilaporkan dan tindakan segera diambil dalam menjaga kebersihan dan kesehatan para karyawan.

Setelah seorang karyawan atau manajer SDM melaporkan suatu insiden, sistem segera mengarahkan insiden tersebut kepada siapa pun yang ditugaskan untuk memulihkan dan bertindak. Ia juga mengirimkan konfirmasi email kepada karyawan yang melaporkan kejadian tersebut, mencatat bahwa laporan tersebut telah diterima dan sedang ditindaklanjuti.

“Selain menyediakan proses yang mudah, efektif, dan rahasia untuk menangani masalah kesehatan dan keselamatan, modul ini juga memberikan kepastian bahwa laporan sedang ditindaklanjuti dengan tepat,” jelas Alarcon. (red)