Great Eastern Life Kampanye #SiapJalaniHidup

0
1582

Jakarta, Komite.id-  Great Eastern Life Indonesia pada hari jadinya ke-24 di bulan Agustus ini, meluncurkan kampanye #SiapJalaniHidup. Kampanye ini merupakan bentuk nyata perusahaan dalam mewujudkan brand promise-nya sebagai “The Life Company” dengan visi untuk memastikan nasabahnya siap dalam menghadapi segala ketidakpastian dalam hidup.

“Peluncuran kampanye #SiapJalaniHidup sejalan dengan misi kami untuk selalu mendampingi nasabah agar siap menjalani hidup di tengah ketidakpastian.  Great Eastern Life Indonesia berharap dapat terus membuat masyarakat Indonesia berpikir positif dan mengantisipasi berbagai situasi yang ada sekaligus mengambil berbagai peluang baru dalam kehidupan saat ini.” tutur Clement Lien, Presiden Direktur Great Eastern Life Indonesia.

Great Eastern Life Indonesia memperluas jalur distribusinya melalui kanal digital dengan menjalin kerjasama strategis bersama Qoala, perusahaan Insurtech berbasis teknologi. Kerjasama ini ditandai dengan peluncuran produk Great ProInsure Hospital, yaitu produk asuransi yang memberikan santunan tunai harian jika nasabah dirawat di rumah sakit (dengan maksimum 365 hari/tahun). Produk yang dapat diperoleh melalui aplikasi LinkAja, juga dapat digunakan sebagai manfaat tambahan untuk melengkapi manfaat BPJS.

Sementara itu  kinerja keuangan Great Eastern Life Indonesia di kuartal kedua 2020 yaitu rasio solvabilitas sebesar 893,73%, jauh di atas yang dipersyaratkan oleh OJK yaitu 120%. Walaupun berada di masa pandemi, jumlah aset Great Eastern Life Indonesia pada kuartal kedua 2020 juga masih mencatat pertumbuhan positif yaitu sebesar lebih dari 5% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi Rp 5,9 trilliun.”, lanjut Clement.

Diharapkan melalui kerjasama ini, Great Eastern Life Indonesia dapat menjawab kebutuhan
masyarakat Indonesia untuk #SiapJalaniHidup dengan memiliki perlindungan asuransi kesehatan yang mudah dan terjangkau serta meningkatkan kontribusi terhadap premi asuransi jiwa yang baru mencapai Rp44,1 trilliun pada Maret 2020 atau turun 4,9 persen (yoy) dari kuartal I/2019 (red)