Transformasi Digital Harus didukung Infrastruktur TI yang Kuat

0
1903

Jakarta, Komite.id- Selama pandemi Covid-19,  pemanfaatan teknologi informasi (TI) memainkan peran penting dalam menjaga masyarakat tetap produktif meski di rumah saja. Dan juga TI  membantu setiap organisasi tetap berjalan secara efisien sambil mengurangi penyebaran Covid-19. Adapun Covid ini mendorong transformasi digital dalam suatu konteks keharusan.

DELL Technologies menyediakan semua infrastruktur penting yang dibutuhkan dalam melakukan  transformasi digital atau  transformasi TI di era digital sekarang, maupun melindungi data yang menjadi aset terpenting bagi organisasi maupun perusahaan. Apalagi dalam dua tahun terakhir ini, jumlah pengguna, aplikasi dan volume data yang meningkat tajam dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Dell EMC yang merupakan bagian dari  DELL Technologies  menghadirkan beragam  inovasi yang dibutuhkan para pelanggan dengan solusi-solusi yang dirancang menggunakan teknologi yang yang relevan di masa depan (future-proof). Selain itu, Del EMC membantu perusahaan melakukan modernisasi, otomatisasi dan transformasi pusat data mereka menggunakan teknologi converged infrastructure, server, storage dan perlindungan data terdepan di industry digital baru ini.

Karena itu, dalam rangka mendukung infrastruktur big data analytic maupun Artificial intelligence /AI untuk efesiensi operasional perusahaan membutuhkan empat pilar diantaranya digital transformasi, TI transformasi dimana TI lebih focus pada storage, server dan network kemudian ada juga dari sisi user dimana perlunya transformasi baik dari sisi klien maupun device (user) dan pilar terakhir adalah security.

Sejatinya, AI dan big data analytic dapat mendrive bisnis di setiap sector seperti di otomotif, retail, manufaktur sains maupun finance, dengan memanfaatkan atau pengelolaan  data-data yang tersedia untuk dianalisis, sehingga bermanfaat untuk menumbuhkan bisnis di Indonesia. Dengan kata lain, Dell EMC memiliki portofolio paling kengkap dan inovatif di industri, mulai dari edge ke core hingga cloud.

“Dell EMC focus pada storage, server dan network yang mendapat dukungan VMWare untuk melakukan virtualisasi machine learning (ML)- nya dalam rangka mendukung native application  yang running di dalam  on premise (lingkungan internal perusahaan)  maupun public cloud. Dari sisi user juga, Dell masih komitmen menyediakan solusi komputasi di  laptop dan PC,” ungkap Samya Darma Yahya selaku Partner Dev & Channel Manager Dell EMC Indonesia dalam webinar series yang digelar Asosiasi Big data dan AI (ABDI) bersama Adakom bertema Enterprise Infrastructure Solutions with Data Analytics, Hyper-Converged & AI Technologies, Rabu (23/9). Acara webinar juga mendapat dukungan dari Kayreach (Zoom) dan Komite.id.

Acara webinar dengan keynote speech CEO PT Micronics Internusa yang juga  Ketua Umum ABDI,  Rudi Rusdiah juga menghadirkan pembicara lain  yakni Arif Darmawan selaku Alliance & ISV Lead Dell EMC Indonesia dan Nico Yung Han selaku Solution Consultant PT Adakom International Technology.

Selain itu, tambah Samya Darma Yahya, Dell EMC Services menyediakan portofolio lengkap untuk implementasi dan layanan pendukung untuk melayani kebutuhan TI para pelanggan yang beragam dengan berbagai pilihan, fleksibilitas dan skala.”Pondasi kami adalah ketersediaan  service di seluruh Indonesia, dimana jika ada kerusakan kita akan melakukan perbaikan di tempat baik spartpart maupun tenaga kerja kami,” sambungnya.

Diketahui, Grup bisnis Dell Technologies (Dell Family’s), mencakup Dell, Dell EMC, Pivotal, RSA, SecureWorks, Virtustream dan VMware. Perusahaan ini adalah pemimpin pasar dengan portofolio industri terlengkap dari edge ke pusat data ke cloud. Dell Technologies juga fokus pada pengembangan teknologi masa depan seperti AI, machine learning, Internet of Things, genomik dan lainnya melalui Dell Technologies Capital.

Sementara itu, menurut Arif Darmawan, beberapa perusahaan besar atau korporasi telah melibatkan teknologi AI dan ML untuk mengolah data dan membantu mereka dalam mengambil keputusan. Bahkan sekarang dengan adopsi  AI tujuan utamanya mengarah pada peningkatan revenue sekaligus menghemat pengeluaran perusahaan.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa  ada tiga faktor yang memicu adopsi AI, ML semakin cepat dan berkembang di Indonesia . Pertama, semakin banyaknya keragaman data yang begitu kompleks, kedua perkembangan metodologi AI maupun algoritmanya. Ketiga, kebutuhan performance dan skill dari sisi hardware yang semakin canggih dan murah. “Dell EMC sendiri fokus pada masalah  performance dan skill, yakni teknologi provider untuk infrastruktur terutama hardware” katanya

Selain itu, implementasi AI banyak digunakan yang paling cepat adalah  Financial Service Industry (banking, insurance, dan  multifinance) dan industri  telekomunkasi dan juga beberapa  goverment juga sudah mengarah ke pemanfaatan AI tersebut. “Saat ini,  semakin banyak bank yang menerapkan data analytic sebagai Competitive Advantages mereka. Misalnya AI mempergunakan data yang terstruktur maupun tidak terstruktur untuk melihat profile customer maupun pola transaksi nasabah, mengukur resiko  dan lain sebagainya,”  jelas dia.

Sementara itu, Nico Yung Han  menyatakan perusahaan harus semakin pandai memanfaatkan private cloud, public cloud, hybrid cloud dan multi colud untuk jenis data yang berbeda. Pesatnya perkembangan e-commerce di Indonesia pastinya membutuhkan penyimpanan data. Lini Dell EMC PowerScale mampu bekerja mulai dari skala kecil dan tumbuh ke skala masif berukuran petabyte

Selain itu,  PowerScale juga menghadirkan fondasi yang dibutuhkan perusahaan untuk membuka potensi data mereka, dimana pun data tersebut berada, dan menggunakannya untuk menghasilkan dampak bisnis yang signifikan.

Apalagi,  diketahui di era digital ini  jumlah data tidak terstruktur seperti dokumen, gambar, video, dan konten media sosial yang disimpan perusahaan sebagai berkas atau objek storage diprediksi akan naik tiga kali lipat di tahun 2024. (red)