Huawei Dukung Pengembangan SDM Digital

0
1506

Jakarta, Komite.id- Huawei Indonesia bekerja sama dengan 33 perguruan tinggi di Indonesia menggelar serangkaian pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi SDM di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pelatihan secara daring ini merupakan bagian dari program tahunan Huawei TechDay – Digital Talent Training 2020.

Program pelatihan TIK ini mendapat sambutan antusias dari para mahasiswa dengan latarbelakang pendidikan yang beragam. Tercatat sebanyak 1.300 peserta akan mengikuti program Digital Talent Training 2020 yang dibagi dalam 3 batch pelatihan berbeda dari tanggal 24 September–9 Oktober 2020 dengan mengangkat tema beragam, seperti Big Data, 5G dan Cloud.

Program pelatihan dibuka pada 24 September 2020 dan diikuti 480 peserta dari 33 perguruan tinggi di Indonesia. Acara pembukaan yang mengusung tema “Big Data Application Best Practice Sharing” ini diresmikan oleh Dani K. Ristandi, Human Resources Director Huawei Indonesia dan Aris Junaidi, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen DIKTI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Pelatihan kedua tanggal 1 Oktober 2020 mengangkat tema “BSSN – Huawei Cyber Scout Hunt, Cybersecurity for IoT” diikuti lebih dari 500 peserta dari 33 perguruan tinggi di Indonesia. Pelatihan kedua dibuka oleh Alex Xing Yinghua, Chief Technology Officer (CTO) Huawei Indonesia dan Syahrul Mubarak Sekretaris Utama BSSN.

Alex Xing Yinghua dalam sambutannya mengatakan bahwa Huawei TechDay yang digelar setiap tahun merupakan bagian dari komitmen global Huawei, TECH4ALL, yang bertujuan memberdayakan inklusi digital dengan teknologi. Melalui komitmen ini, Huawei melakukan berbagai upaya seperti menyediakan teknologi sebagai solusi yang terjangkau, mendukung pengembangan aplikasi untuk industri serta turut meningkatkan kompetensi SDM di bidang digital melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah dan dunia pendidikan.

“Kerjasama pelatihan TIK secara online yang dilakukan bersama 33 Universitas di Indonesia merupakan realisasi dari Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani bersama antara Huawei dengan Dirjen DIKTI dalam penyediaan platform, ekosistem infrastruktur TIK dan AI,” ujar Alex.

Di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, lanjutnya, dibutuhkan literasi digital dan transfer pengetahuan dari berbagai pihak untuk mendukung terwujudnya visi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi global pada 2030 mendatang. Terkait visi tersebut, Indonesia membutuhkan SDM digital yang terampil, berdaya saing global serta sesuai dengan kebutuhan industri masa mendatang.

Sekretaris Utama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Syahrul Mubarak menyatakan bahwa peran TIK saat ini semakin fundamental dalam melandasi terselenggaranya transformasi digital di berbagai sektor dan lapisan masyarakat. Selain mendorong peningkatan produktivitas, efisiensi dan kompetensi di semua lini, transformasi digital juga membawa dunia makin terhubung berkat makin terintegrasinya ruang fisik dan siber.

“Ini merupakan tantangan baru yang menuntut semua pihak, termasuk masyarakat luas, untuk makin bijak, waspada dan bertanggung jawab dalam beraktivitas di ranah siber. Untuk itu, kami mengapresiasi konsistensi mitra kami, Huawei, dalam memberikan dukungan terhadap terselenggaranya kegiatan-kegiatan edukatif yang bertujuan membangun kesadaran/kepedulian dan budaya keamanan siber di berbagai kalangan masyarakat, termasuk kalangan civitas akademika di 33 perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, program edukasi dan pengembangan SDM digital seperti ini selain penting dalam meningkatkan kompetensi para akselerator kemajuan dunia digital Indonesia dimasa mendatang, juga penting dalam mendukung ketahanan siber Indonesia. “Sedikit demi sedikit budaya keamanan siber harus kita bentuk, kita harus segera mulai menerapkan perilaku yang bertanggungjawab di ruang digital,” tambahnya.

Syahrul menjelaskan, ketahanan siber nasional merupakan tanggung jawab bersama, “BSSN tentu tidak bisa bekerja sendiri, kami membuka pintu kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh komponen pemangku keamanan siber, untuk bersama-sama memperkuat keamanan dan ketahanan siber Indonesia.”

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Aris Junaidi mengatakan tingginya antusiasme dari para peserta dengan latar belakang pendidikan yang berbeda membangun optimisme terhadap potensi SDM digital di Indonesia masa depan. Kerjasama ini menjadi implementasi nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada Agustus 2020.

Sebelumnya, Huawei telah memberikan pelatihan TIK kepada para karyawan DIKTI. “Kami mendapatkan respon yang sangat positif dari hasil pelatihan TIK tersebut. Selamat berlatih kepada para siswa dari 33 Universitas di Indonesia yang telah hadir secara online. Kami berharap semoga menjadi the next digital talent Indonesia,” pungkasnya. (red)