Jakarta, Komite.id- Sekertaris Dinas (Sekdis) Infolahtal Mabesal Kolonel Laut (KH) Dr. Bambang Suharjo mengatakan tugas pokok TNI-AL, antara lain melakukan tugas militer dalam pertahanan negara, menegakkan hukum dan mengamankan ketertiban di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan hukum nasional dan internasional yang diratifikasi, melakukan tugas diplomatik dalam mendukung kebijakan luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah serta mendukung pemberdayaan sipil di bidang pertahanan laut.
Dalam rangka memperkuat pertahanan laut Indonesia. TNI Angkatan Laut terus mengembangkan Sistem teknologi informasi khususnya teknologi Big Data dan Artificial Intelligence (AI) dalam menjaga stabilitas keamanan maritim Indonesia. Mengapa Big data? Pasalnya, Big data akan membawa pada cost reduction, new product dan services serta faster, better decision maker. “Implementasi Big data di AL antara lain akan menghasilkan informasi berharga dalam proses pengambilan keputusan, terjadinya efisiensi dan efektivtas dalam menentukan sasaran operasi, serta solusi interaktif menghadapi masalah Indonesian Navy,” katanya.
Paling tidak, ada beberapa aplikasi sistem basis data terbaik yang paling sering dimanfaatkan oleh TNI-AL antara lain, Sistem Informasi Kelautan, Sistem Informasi Logistik, New TNI AL C2 System, Command & Control System Dashboard. Monitoring & Analisis Sistem Informasi Maritim dan Deteksi Anomali System. Terkait Sistem Deteksi Anomali yang tujuannya melakukan pemantauan kapal yang beroperasi berdasarkan informasi dari Automatic Identification System (AIS) yang dimiliki oleh setiap kapal yang legal, dimana data yang dikirimkan oleh AIS disimpan ke dalam basis data kemudian ditampilkan visualisasinya kepada pengguna.
Karena itu, diperlukan analisa lebih lanjut dari data yang ada pada basis data. Selain itu, Indikasi aktivitas illegal fishing System. Khusus illegal fisihing dengan memanfaatkan Data wilayah penangkapan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (API Technology), AIS Satelit Data Historis & Terkini Data kamera jarak jauh. Teknologi AI juga bisa membantu mendapatkan informasi-informasi dalam skala yang lebih luas.
Tak hanya itu, lanjut Bambang, pihaknya juga memiliki Sistem Informasi Personal atau disingkat SISFO PERSAL merupakan sistem aplikasi yang berisi data kepegawaian meliputi data pribadi, hasil psikologis, pendidikan, kesehatan, kebugaran jasmani, riwayat penempatan, prestasi, penghargaan dan pelanggaran untuk mendukung pengambilan keputusan. Kemudian , ada juga sistem informasi aset tanah atau E-TANAH merupakan sistem aplikasi yang berisi data berbasis peta tentang sebaran aset tanah TNI AL untuk memudahkan Pimpinan dalam mencari data tanah berupa informasi lokasi, riwayat sertifikat tanah, klasifikasi tanah, kategori , masalah dan dapat memantau perkembangan lahan untuk mendukung pengambilan keputusan. (red)