Jakarta, Komite.id- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar BPPT Innovator Award (BIA). Kepala BPPT, Hammam Riza menjelaskan pemberian penghargaan ini dilakukan sebagai bentuk upaya mendorong dan memotivasi pihak yang terkait pada inovasi dan penerapan teknologi agar bisa meningkatkan karyanya dan menjadi contoh bagi setiap insan teknologi.
“BIA sendiri telah berlangsung selama 3 tahun berturut-turut, dan pada tahun 2020 ini mengambil tema Inovasi Teknologi Anak Negeri dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Menghadapi Menghadapi Pandemi,” ungkap Hammam di Jakarta, Kamis (10/12).
Dari hasil penilaian juri, didapatkan beberapa pemenang. Penilaian dilakukan berdasarkan lima asa yang harus dipenuhi, yakni asas inovasi atau invensi, asas kreatif, asas efisien dan efektif, asas nilai tambah, serta asas manfaat. “Terima kasih kami ucapkan kepada para innovator peserta BIA 2020 dari seluruh Indonesia yang telah mengusulkan karya-karyanya, dan telah memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat tentang budaya inovatif dan kreatif. Semoga Indonesia Maju akan semakin terwujud dengan diperkuat oleh insan-insan penggiat teknologi ini,” pungkas Hammam.
Berikut pemenang BPPT Innovator Awards 2020 yang terbagi dalam dua kategori.
Kategori Internal
1. Emergency Ventilator – TIEM
2. Mobile Lab BSL 2 – TIRBR
3. Biskuneo – TAB
Kategori Eksternal
1. Sistem Venturi Ardjuna Ejector – Pertamina
2. RDT RI-GHA – Tim RI-GHA
3. Teknologi MicroAlgae untuk Sumber Nutrisi Masa Depan – PT Algaepark Indonesia Mandiri
Hammam melanjutkan, animo inovasi di tanah air menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah peserta nominatif BIA 2020, dibandingkan tahun 2019.
Dari data nominatif BIA 2020 terdapat 186 pengusul, tersaring 107 usulan disetujui, 77 usulan yang belum terverifikasi karena ketidaklengkapan dokumen sebagai persyaratan yang sudah ditunggu sampai batas akhir pendaftaran. “Animo serta inovasi pada masyarakat terlihat sangat baik karena dari 107 usulan yang diterima komposisi terbanyak merupakan usulan dari swasta, dan kemudian disusul oleh inovator BPPT, Perguruan Tinggi dan kementerian/lembaga lainnya serta masyarakat,” papar Hammam.
Hammam lantas menegaskan bahwa hasil Inovasi tersebut juga dapat berkontribusi untuk ikut menjadi bagian dalam pemulihan perekonomian nasional, khususnya pada masa pandemi ini sekaligus akan menjadi penghela pertumbuhan perekonomian bangsa. (red)