Jakarta, Komite.id- Menteri Kominfo Johnny G. Plate secara resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan dua pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian Kominfo. Dua pejabat yang dilantik yaitu Mira Tayyiba sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kominfo. Mira sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan SDM Kemenko Bidang Perekonomian.
Selain Mira, Menteri Kominfo juga melantik Hari Budiarto, sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kepala Badan Litbang SDM Kominfo). Pelantikan berlangsung di Aula Anantakupa Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (23/12). Hari Budiarto sebelumnya Perekayasa senior BPPT, pernah menjabat sbg Deputi IT di KPK, Sekretaris executive Dewan Riset Nasional (DRN) Komisi TIK, dan Wakil Ketua Team Stranas AI (Kecerdasan Artificial).
Dalam sambutannya, Menteri Kominfo menegaskan agar kedua pejabat dapat mengembangkan SDM di lingkungan Kementerian Kominfo dan Talenta Digital Nasional. “Persoalan masalah SDM menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo. dalam arahan beliau tentang Akselerasi Transformasi Digital,” ujarnya.
Dikatakan, pengembangan SDM tidak hanya untuk eksternal atau masyarakat luas, atau talenta digital andal dalam memasuki era transformasi digital menyongsong era teknologi 4.0. Hal yang perlu dipersiapkan juga sumberdaya manusia di lingkungan Kementerian Kominfo.
“Yang nantinya memandu kebijakan dan menjadi benchmark talenta digital juga perlu di-upgrade dan upskilling keahlian dan kompetensinya. Adalah tugas kesekjenan untuk menyiapkan aparatur sipil negara memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjalankan beragam kebijakan dan program berkaitan dengan transformasi digital dimaksud. Sementara, Badan Litbang SDM memiliki peran menyiapkan atau talenta digital andal dalam memasuki era transformasi digital menyongsong era teknologi 4.0,” tandasnya.
Kembangkan Terobosan dan Center of Exellence
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menurut Menteri Johnny harus bisa dijadikan momentum untuk melakukan percepatan transformasi digital. Kementerian Kominfo pun menerapkan Flexible Working Space, ruang kerja fleksibel untuk beradaptasi dengan pandemi. ASN yang bekerja di kantor diatur sedemikian rupa agar bisa meminimalkan potensi penularan Covid-19 sesuai aturan kepegawaian yang berlaku.
Menteri Johnny menyampaikan keyakinannya hal itu bisa terwujud dengan baik dibawah koordinasi Sekjen Kementerian Kominfo yang baru dilantik. “Saya yakin, dengan dukungan tim kerja baru, dibawah koordinasi Sekjen yang baru Ibu Mira, hal itu akan bisa terwujud. Termasuk sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Kominfo dengan kementerian lembaga lainnya seluruh pihak agar dapat mendukung visi dan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk akselerasi transformasi digital,” tegasnya.
Berkaitan dengan penyiapan talenta digital, Menteri Kominfo merujuk salah satu Visi Indonesia 2045 yakni Indonesia menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2040. “Saat ini, Indonesia sedang bergerak maju untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi-teknologi baru, seperti Big Data Analytics, Cybersecurity, Cloud Computing, Web Developer, Cyber Operations, Data Analyst, Digital Marketing, Graphic Designer, IT Perbankan, IT Project Management, dan Smart City dan lainnya,” paparnya.
Menteri Johnny menyatakan teknologi-teknologi tersebut secara riil telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor di Indonesia. Namun, untuk melakukan transformasi digital, Indonesia masih membutuhkan talenta digital sebanyak kurang lebih 9 juta orang untuk 15 tahun ke depan.
“Atau kurang lebih setara dengan 600 ribu rerata per tahun. Ini membutuhkan sebuah persiapan yang matang dan serius untuk kita lakukan. Ini membutuhkan kerja keras luar bisasa sehingga kita bisa membangun sebuah ekosistem yang baik bagi tumbuhnya talenta-talenta digital di Indonesia. Ini menjadi tugas yang akan diemban oleh Kepala Badan Litbang SDM yang baru Pak Hary,” tandasnya.
Saat ini, Kementerian Kominfo berupaya menyiapkan dan mengembangkan talenta digital dengan berfokus pada aspek literasi dan pengembangan teknis kecakapan teknologi baru. Menurut Menteri Kominfo, literasi ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan rasa percaya akan pemanfaatan teknologi. Sedangkan, pengetahuan teknis dibutuhkan karena banyak pekerjaan yang diproyeksikan akan tergantikan dengan teknologi baru seiring pemanfaatannya yang semakin masif. “Kita sama-sama tahu computer will take human jobs, but computer will also crete another job for human,” tegasnya.
Upaya pengembangan talenta dilakukan Kementerian Kominfo dalam beberapa tahun terakhir melalui program stimulus pelatihan digital, melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. “Secara khusus saya mintakan kepada Kepala Badan Litbang SDM yang baru untuk juga mereviu dan menyiapkan peta jalan pengembangan STMM Sekolah Tinggi Multi Media Kominfo untuk menjadi center of excellence SDM digtal Indonesia sesuai dengan kebutuhan transformasi digital nasional,” katanya. (red)