Jakarta, Komite.id- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melantik sebanyak 41 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Perindustrian. Para pejabat eselon II ini diharapkan dapat memacu pengembangan sektor industri manufaktur dalam mendorong akselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
“Semuanya harus dapat bekerja lebih cepat dan tanggap dalam upaya mendorong pencapaian sasaran dan program-program pemerintah khususnya lingkup Kemenperin,” tegas Menperin di Jakarta, Rabu (3/3). Kontribusi dan kerja sama dari seluruh staf dan pejabat, juga menjadi prioritas untuk mencapai target yang ditetapkan, terutama melalui inovasi nyata dan perbaikan yang konkret.
Menperin menegaskan, pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif di tanah air. Langkah strategis yang telah dijalankan antara lain menerbitkan kebijakan dan stimulus yang dibutuhkan oleh pelaku industri.
“Misalnya, yang baru saja diluncurkan adalah kebijakan insentif fiskal berupa relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor. Fasilitas ini akan menambah kepercayaan diri para pelaku industri untuk memacu produksinya sekaligus menggenjot daya beli masyarakat,” paparnya.
Di samping itu, pemerintah telah menyelesaikan 51 peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Salah satunya adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian.
“PP Perindustrian ini akan memacu pertumbuhan industri,” ujar Agus. Adapun lingkup pengaturan PP Perindustrian, meliputi bahan baku dan/atau bahan penolong, pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga penilaian kesesuaian, industri strategis, peran serta masyarakat dalam pembangunan industri, serta tata cara pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha industri dan kegiatan usaha kawasan industri.
Menteri AGK optimistis, PP 28/2021 membuat daya saing industri naik di level global. Pasalnya, beleid ini akan memberikan kemudahan dan kepastian usaha bagi pelaku industri, sesuai dengan maksud dan tujuan UU Cipta Kerja. “Diproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia rebound pada 2021 sebesar 5,3%, sedangkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas ditargetkan 3,95%,” ungkapnya.
Ke-41 pejabat eselon II Kemenperin yang dilantik, untuk lingkungan Sekretariat Jenderal, yakni Andi Rizaldi menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan, Yulia Astuti (Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia), Kasduni (Kepala Biro Keuangan), Feby Setyo Hariyono (Kepala Biro Hukum), Setia Utama (Kepala Biro Umum), Ni Nyoman Ambareny (Kepala Biro Hubungan Masyarakat), R. Janu Suryanto (Kepala Pusat Data dan Informasi), dan Junadi Marki (Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal).
Di Direktorat Jenderal Industri Agro, pejabat eselon II yang dilantik, yakni Emil Satria (Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan), Supriadi (Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan), dan Edy Sutopo (Direktur Industri minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar).
Untuk pejabat eselon II yang dilantik di Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi Dan Tekstil (IKFT), yakniSri Hastuti Nawaningsih(Sekretaris Ditjen IKFT),Fridy Juwono (Direktur Industri Kimia Hulu), Muhammad Taufiq (Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi), Adie Rochmanto Pandiangan (Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam), dan Elis Masitoh (Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki).
Di Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika (ILMATE), pejabat eselon II yang dilantik, yakni Restu Yuni Widayati (Sekretaris Ditjen ILMATE), Budi Susanto (Direktur Industri Logam), Herman Supriadi (Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian), Sony Sulaksono (Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan), dan Ali Murtopo Simbolon (Direktur Industri Elektronika dan Telematika).
Pejabat eselon II di Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah Dan Aneka (IKMA) yang dilantik, yakni Sri Yunianti (Sekretaris Ditjen IKMA), E. Ratna Utarianingrum (Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan), dan Dini Hanggandari (Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut).
Berikutnya, pejabat eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Ketahanan Dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) yang dilantik, yakni Hendra Yetty (Sekretaris Ditjen KPAII), Ikana Yossye Ardianingsih (Direktur Ketahanan dan Iklim Usaha Industri), Ignatius Warsito (Direktur Perwilayahan Industri), Yan Sibarang Tandiele (Direktur Akses Industri Internasional), dan Azhar Fitri (Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional).
Di lingkungan Inspektorat Jenderal, pejabat eselon II yang dilantik, yakni Liliek Widodo (Sekretaris Itjen), Wawas Swathatafrijiah (Inspektur II), dan Jonni Afrizon (Inspektur IV).
Selanjutnya, pejabat eselon II yang dilantik di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), yakni Yedi Sabaryadi (Sekretaris BPSDMI), Tirta Wisnu Permana (Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri), Dadi Marhadi (Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan SDM Aparatur), dan Iken Retnowulan (Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri).
Di lingkunggan Badan Standardisasi Dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), pejabat eselon II yang dilantik, yakni M. Arifin (Sekretaris BSKJI), Enuh Rosdeni (Kepala Pusat Perumusan, Penerapan dan Pemberlakuan Standardisasi Industri), Sopar Halomoan Sirait (Kepala Pusat Pengawasan Standardisasi Industri), dan R. Hendro Martono (Kepala Pusat Industri Hijau). Adapun di lingkungan Balai Besar, pejabat yang dilantik adalah Wibowo Dwi Hartoto sebagai Kepala Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T)