NEC Indonesia Dukung Transformasi Digital di Sektor Manufaktur

0
1740

Jakarta, Komite.id- NEC Indonesia (NEC Indonesia) dukung sektor manufaktur di Indonesia untuk merangkul transformasi digital di Web Summit NEC Industry 4.0. Dengan mengusung tema “What’s Next for Digital Transformation in Manufacturing Industry 4.0“, lebih dari 450 perwakilan perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur dan sektor lainnya menghadiri acara tersebut yang menghadirkan Menteri Perindustrian, Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai pembicara utama. Acara virtual tersebut diadakan pada tanggal 9  Maret 2021 dan diselenggarakan bersama oleh NEC Indonesia dan Asosiasi Big Data & AI (ABDI).

Industri 4.0 yang juga dikenal dengan transformasi industri 4.0 akan membantu sektor manufaktur dalam menjawab tantangan yang timbul dari pandemi COVID-19 dengan menyesuaikan dan menerapkan protokol kesehatan, mengoptimalkan dan meningkatkan manajemen proses dan sumber daya manusia melalui sarana digital. Semakin banyak perusahaan manufaktur telah menerapkan atau menerapkan sejumlah teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan analitik untuk mendorong pertumbuhan dan profitabilitas.

Dengan percepatandigitalisasi dan penyebaran IoT di industri manufaktur, aspek keselamatan, efisiensi pemeliharaan, dan kualitas produk dapat divisualisasikan dan dianalisis berdasarkan data yang dikumpulkan oleh sejumlah besar sensor yang dipasang di berbagai fasilitas dan lokasi pabrik. “NEC yakin peningkatan penggunaan berbagai jenis data digital akan menciptakan solusi baru yang lebih bernilai. Perusahaan yang dapat memanfaatkan data untuk memberikan nilai yang lebih besar akan menonjol di era baru ini,”kata Edi Rachmadi, DirekturOperasi, NEC Indonesia.

“Operasi sektor manufaktur sangat kompleks karena melibatkan interaksi manusia dan mesin. Produsen di Indonesia harus berinvestasi dalam transformasi digital dan mengoptimalkan prosesnya agar dapat melanjutkan perkembangannya selama dan setelah pandemi ini. Dengan menggunakan AI di bidang manufaktur, produsen mendapatkan kemampuan untuk membuat keputusan penting berdasarkan data waktunyata (real-time) dan meningkatkan proses produksinya. Pengendallian kualitas (quality control) dan produktivitas keseluruhan juga akan meningkat secara signifikan sebagai hasilnya. NEC ingin membantu sekto rmanufaktur Indonesia berhasil dan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai pusat manufaktur,” Edi Rachmadi menambahkan.

Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, “Indonesia telah menetapkan 10 prioritas nasional menuju Indonesia 4.0 untuk sektor manufaktur. Sepuluh prioritas tersebut adalah: Perbaikan alur aliran material; Mendesain ulang zona industry; Mengakomodasi standar sustainability; Pemberdayaan UMKM; Membangun infrastruktur digital nasional; Menarik investasi asing; Peningkatan kualitas SDM; Pembentukan ekosistem inovasi; Menerapkan insentif investasi teknologi; dan Harmonisasi kebijakan.”

“Kami juga aktif berkoordinasi dan  membangun jaringan kerjasama antar pemangku kepentingan untuk mempercepat transformasi ke industri 4.0. Kementerian telah menginisiasi ekosistem industri 4.0 yang disebut denganEkosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) sebagai wadah sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor lain, termasuk pelaku industri, akademisi dan R&D, penyediateknis, konsultan dan lembaga keuangan di dalam satu ekosistem. Dengan semakin banyaknyaperusahaan yang melakukan transformasi digital, Kementerian Perindustrian optimis pada tahun 2021 industri manufaktur di Indonesia akan terus berkembang,”lanjut Menperin.

Web Summit NEC Industry 4.0 menghadirkan berbagai pembicara terkemuka, di antaranya: David Budiono, Direktur Produksi, Teknik & Pengadaan, PT Astra Honda Motor (AHM); Ali Murtopo Simbolon, Direktur, Industri Elektronika dan Telematika, Kementerian Perindustrian; Fathan F. Goenandar, Sales and Business Development, NEC Indonesia; Mochammad Irzan, Senior Manager Juniper Networks; dan Yuda Prihagunawan, Senior Consultant ERP, Syspro Indonesia;dengan Dr Rudy Rusdiah MA, Ketua ABDI, menjadi moderator dalam acara tersebut. (red)