Jakarta, Komite.id- Microsoft menambah kemampuan baru pada perangkat lunak antivirusnya, Microsoft Defender, yang menjadi bawaan di Windows 10 untuk mendeteksi kerentanan kritis di perangkat lunak email Exchange Server. Menurut perusahaan raksasa perangkat lunak itu, Microsoft Defender akan secara otomatis mengidentifikasi jika peladen (server) Exchange rentan, selanjutnya menerapkan perbaikan mitigasi sekali per komputer.
Perusahaan menyarankan agar pengguna menginstal pembaruan pada Microsoft Defender secara manuali atau bisa juga melakukan secara otomatis. Pastikan bahwa perangkat lunak yang diinstal versi 1.333.747.0, atau yang lebih baru, demikian seperti dikutip dari ZDNet, diakses Jumat (19 Maret 2021).
Awal pekan ini, Microsoft merilis alat mitigasi sekali klik yang dirancang sebagai cara untuk mengurangi risiko eksploitasi pada server yang rentan sebelum tambalan penuh diterapkan. Secara prinsip, alat tersebut bekerja serupa dengan pembaruan perangkat lunak antivirus Defender yang dirilis.
Alat mitigasi sekali klik masih tersedia sebagai cara alternatif untuk mengurangi risiko ke server yang rentan jika admin TI tidak memiliki Defender. “Pembaruan keamanan Exchange masih merupakan cara paling komprehensif untuk melindungi server Anda dari serangan ini,” kata Microsoft. “Mitigasi sementara ini dirancang untuk membantu melindungi pelanggan saat mereka menerapkan Pembaruan Kumulatif Exchange terbaru untuk versi Exchange mereka.”
Pada 17 Maret, Microsoft meluncurkan pembaruan kumulatif triwulanan untuk Exchange Server 2016 dan Exchange Server 2019 yang juga berisi patch keamanan yang diperlukan untuk mengatasi kerentanan kritis.(sumber: cyberthreat.id)