Jakarta, Komite.id- Data pribadi menjadi sangat penting untuk dilindungi dari serangan siber seperti Hacker, Botnet yang masif pada era Pandemi covid-19 pada tahun 2021, dengan metode Phishing, Scraping, Scrawling dan teknologi Artificial Intelligence (AI), karena saat ini data pribadi merupakan aset vital dan berharga yang dapat dipakai untuk profiling, insight, jual beli data dan pembuatan keputusan.
Fenomena Digitalisasi Bank, bahkan para Konglomerat berlomba membuat bank digital mengintegrasi uang giral & data pribadi nasabah. Waspada nilai uang tersimpan secara virtual dalam bentuk data privasi, meningkatkan nilai data didunia finansial. Disini peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk ikut dalam panel diskusi ABDI Websummit.
Tahun ini berulang insiden raksasa ilegal Data Mining & Data Breach atau pembocoran data pribadi, ditenggarai 533 juta user dari 106 negara dari situs Facebook (FB), 130,000+ diantaranya dari Indonesia. Ditambah 500 juta data dari LinkedIn bocor dan 1,3 juta data pengguna dari Clubhouse. Sebetulnya prosesnya bukan di retas (di hack) langsung, tapi memanfaatkan teknologi botnet atau robot cyber yang berselancar atau scrawling, misalnya disitus FB melakukan data scraping, pengepul & analytics data.
Sebetulnya siapapun yang memiliki pengetahuan data scraping memanfaatkan technology data mining, data analytics apalagi ditambah algoritma dan teknologi AI & ML semakin canggih analyticnya.
Pertama, itulah alasan ABDI menyelenggarakan beberapa Summit seperti DataSecurAi 2021 dan Acer Privacy Data Protection (PDP) untuk mensosialisasikan agar masyarakat peserta websummit berhati hati posting data di Sosmed, karena banyak botnet scrawling dan scraping di Sosmed dan dunia siber memulung data.
Kedua, mengundang pakar dari DPR Komisi 1 dan akademisi, agar RUU PDP (Perlindungan Data Proteksi) dapat dibuat lebih kondusif dan melindungi kepentingan masyarakat, pengguna dan konsumen Indonesia di dunia siber.
Ketiga, Harmonisasi dan sinerji RUU PDP dengan Perpres Satu Data Indonesia (SDI) & bulan July 2021, ABDI menyelenggarakan kembali websummit Satu Data Indonesia (SDI) bersama Dukcapil dan BRI, agar Kementrian dan Pemerintah selalu menjaga integritas, perlindungan dan demokrasi data masyarakat.
“Mengutip pesan Presiden Joko Widodo, data adalah kekayaan jenis baru yang lebih berharga dari minyak. Karena itu kedaulatan data harus diwujudkan,” tegas Ketua Umum ABDI, DR Rudi Rusdiah. (red)