Jakarta, Komite.id- Ancaman keamanan siber terus dipantau dan diawasi di Malaysia, sehingga publik di Malaysia tidak perlu merasa cemas terhadap permasalahan tersebut. Demikian diungkapkan Ismamuradi bin Dato’ Haji Abdul Kadir selaku Head, Strategi Management Corporate Strategi & Industry Affair, CyberSecurity Malaysia (CSM), dalam DataSecureAI 2021 Sesi Kedua, Day 2 – ABDI eHall bertema “Data, Clouds, Cyber & AI Security Driven Technology & Ecosystems”. DataSecurAI 2021 yang digelar Asosiasi Big Data & AI (ABDI), merupakan acara Summit terbesar yang membahas tentang artificial intelligence (AI), Data Analytics, Cloud, Cyber Security, Driven Technology dan Ecosystems pada Kamis 1 April 2021.
Dia menambahkan, bagaimanapun, semua pengguna Internet harus bertanggung jawab untuk melindungi diri mereka sendiri dan meningkatkan kesadaran mereka tentang ancaman semacam itu. “CSM di bawah Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI), menawarkan berbagai layanan keamanan siber dalam konteks ‘responsif’ dan ‘preventif’ untuk mencegah kebocoran data dan melindungi keamanan data melalui penguatan sistem keamanan TIK,” tegasnya
Menurut Ismamuradi, Pemerintah Malaysia telah meluncurkan Strategi Keamanan Siber Malaysia (MCSS) 2020-2024 untuk meningkatkan kesiapsiagaan keamanan siber nasional berdasarkan lima Pilar Keamanan siber nasional akan terus menjadi prioritas pertahanan dan keamanan nasional:
Adapun Pilar pertama meningkatkan pengelolaan pemerintahan nasional dan keamanan siber dengan meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi penting negara, serta meningkatkan kemampuan untuk menangani masalah keamanan siber secara efektif;
Sedangkan pilar kedua adalah memperkuat penegakan hukum keamanan siber yang ada dengan mengkaji peraturan perundang-undangan terkait dan merumuskan undang-undang tentang keamanan siber; Pilar ketiga adalah pemberdayaan inovasi dan teknologi standar dunia dalam keamanan siber dan; Pilar keempat adalah peningkatan kapasitas pengembangan serta tenaga terampil keamanan siber; Kelima, meningkatkan kerja sama internasional dengan mengaktifkan kerja sama regional dan internasional untuk melindungi dunia maya nasional. (red)