Jakarta, Komite.id- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan iklim kompetisi dan melahirkan solusi dan inovasi baru di bidang energi untuk mendukung kemandirian energi nasional dan menjawab tantangan global. Terkini, Kementerian ESDM turut berpartisipasi dan memberikan dukungan terhadap gelaran hackathon virtual kedua yang diselenggarakan oleh New Energy Nexus Indonesia, [RE]energize Indonesia 2021.
Mengusung tema electric mobility (e-mobility), hackathon kali ini dirancang khusus untuk mengidentifikasi ide-ide inovatif dalam membantu membangun ekosistem di sektor mobilitas listrik di Indonesia.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan KESDM, Chrisnawan Anditya, melalui keynote speech yang dibacakan oleh Koordinator Program Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Tony Susandy, mengatakan bahwa Kementerian ESDM memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif penyelenggaraan hackathon yang mengangkat isu terkait kendaraan berbasis listrik dari EBT.
“Kami berharap acara ini dapat menjadi pemantik munculnya ide dan inovasi dalam pengembangan kendaraan listrik berbasis energi terbarukan di Indonesia. Sehingga dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian,” lanjut Tony mewakili Direktur Aneka EBT pada acara hackathon secara virtual, Kamis (15/4).
Gelaran hackathon online ini juga bekerja sama dengan National Battery Research Institute, PT Surya Utama Nuansa dan knowledge partner lainnya terbuka bagi individu maupun tim yang memiliki solusi dan inovasi di sektor e-mobility ataupun ekosistem pendukungnya.
Tony menyebutkan bahwa Kementerian ESDM saat ini tengah menyusun grand strategi energi guna mempercepat transisi energi demi mewujudkan ketahahan dan kemandirian energi nasional. Menurutnya, tantangan energi di Indonesia menghadapi kondisi di mana demand energi yang terus meningkat sedangkan kapasitas pasokan energi yang terbatas.
Kedepannya pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin meningkat seiring telah menjadi visi Indonesia kedepan dalam pengembangan energi. Percepatan penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle) sebagai mobilitas publik menjadi salah satu solusi mengurangi emisi dalam grand strategi energi nasional.
“Ini adalah arah kita kedepan yang tidak akan terhindarkan, untuk melakukan transformasi energi di sektor transportasi ke arah energi yang bebas fosil. Melaui hackathon ini, kami harap dapat lebih banyak lagi dijaring ide dan inovasi di sektor energi yang belum terpikir oleh banyak orang,” ungkap Tony.
Sebelumnya, New Energy Nexus juga pernah mengadakan hackathon di tahun 2020, yang mengadopsi tema Kesehatan dan Produktivitas, sejalan dengan tantangan yang dihadapi saat pandemi COVID19 baru saja menyerang. New Energy Nexus juga bukan nama yang asing di dunia hackathon, salah satu hackathon internasional yang pernah diadakan adalah hasil kolaborasi dengan LG, Hyundai dan Kia di Korea Selatan yang dinamakan LGChem Battery Challenge, serta Smart Energy Hackathon di Bangkok, Thailand.
“Kenapa hackathon kali ini bertema electric mobility, karena kami melihat sektor ini sedang berkembang dan akan mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi dan inovasi di Indonesia kedepannya. Sehingga penting untuk menyediakan ruang dan tempat serta dukungan bagi startup berbasis EBT terutama mereka yang bergerak di electric mobility,” ujar Program Director New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam.
Hackathon [RE]energize Indonesia juga menandai tahun ke-3 perjalanan New Energy Nexus Indonesia untuk ikut membangun ekosistem startup energi terbarukan yang inklusif melalui pendanaan, program inkubasi dan akselerasi, dan jaringan. Sampai saat ini, New Energy Nexus sudah menyelesaikan 7 angkatan program inkubasi dan akselerasi, serta membimbing lebih dari 40 startup energi terbarukan dalam mengasah strategi bisnis dan inovasi mereka.
Pemenang hackathon akan meraih total hadiah sebesar Rp. 100 juta rupiah, dan mendapatkan akses ke program Smart Energy Incubation and Acceleration yang dirancang untuk mendukung startup energi pintar dan terbarukan di Indonesia. Melalui SUPER CHARGE E-Mobility Ecosystem in Indonesia, New Energy Nexus Indonesia juga berharap dapat mengidentifikasi dan mendukung solusi yang tidak hanya dapat mengatasi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas serta peluang-peluang ekonomi bagi jutaan. (Red/RAF)