Jakarta, Komite.id- Di tengah pandemic covid-19, persaingan bisnis menuntut perusahaan melakukan efisiensi untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. PT Telkom membantu perusahaan melakukan transformasi digital melalui penyediaan solusi layanan ICT yang terintegrasi.
Digital business layers Gartner menyediakan cara mengkomunikasikan dan implementasi strategi dari sebuah proses digital bisnis. Pasalnya, setiap layers memberikan abstrak terkait banyaknya keputusan yang perlu diambil, didokumentasikan dan direvisi selama implementasi.
Dr. Rizal Akbar, Vice President IT Strategy and Governance PT Telkom Indonesia, Tbk dalam Websummit DataSecureAI 2021 Sesi Kedua, Day 2 – ABDI eHall bertema “Data, Clouds, Cyber & AI Security Driven Technology & Ecosystems di Jakarta (1/4), menyampaikan materi, Bagaimana Membangun Digital Business Technology Platform? Platform Digital Business Technology tidak menggantikan aplikasi yang sudah ada. Ini adalah sebuah layer diatas – yang saling terkait dan menyatu dengan sistem yang sudah ada – yang membutuhkan pemikiran baru, orkestrasi dan integrasi agar mereka dapat bekerja secara kohesif untuk perkembangan bisnis digital.
Kemudian, peran CIO di era digital harus dapat membantu menyelamatkan perusahaan dari dampak negatif dari wabah Covid-19 yang dirasakan langsung oleh perusahaan. Hal tersebut menunjukkan betapa berharganya peran TI untuk bisnis. Tak hanya itu, CIO harus berperan lebih dalam upaya perusahaan tidak saja dalam melakukan digitalisasi proses bisnis melainkan juga mengoptimalkan model bisnis dan menetapkan percepatan transformasi digital.
“Data menyebutkan, sebanyak 61 persen responden di seluruh dunia menyatakan anggaran perusahaan untuk keamanan siber pastinya akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan, karena melihat serangan semakin canggih. Begitupun juga dengan bisnis Artificial Intelligence/ AI, perusahaan tetap akan menambah investasi dibandingkan tahun 2020,” kata Rizal Akbar.
Selanjutnya, CIO mungkin tidak akan pernah mendapatkan kesempatan seperti ini untuk memimpin transformasi digital bisnis perusahaan dan meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan. Kita harus menang melawan krisis Covid-19, harus memiliki kepercayaan diri untuk merebut kesempatan, namun juga harus persiapkan diri untuk menghadapi tantangan apa pun secara efisien di kemudian hari.
Tentu saja, dampak dari pandemic ini dapat berbeda di antara industri dan perusahaan tertentu. Untuk beberapa perusahaan, bisnis telah berkembang pesat sementara bagi yang lain, bisnis itu mengalami perlambatan dan babak belur. Persentase responden yang melaporkan penurunan kinerja, Misalnya, hanya 29% perusahaan teratas yang melaporkan penurunan penjualan dan sisanya yang justeru mengalami kenaikan pendapatan.
Sementara itu, Kecerdasan buatan (AI) adalah mengubah lintasan industri retail. Penelitian ini mengevaluasi 23 potensi penggunaan kasus berdasarkan kelayakan dan nilai bisnis untuk membantu CIO menargetkan banyaknya sumber daya yang bermanfaat bagi perusahaan. Begitu pula dengan Keamanan adaptif sekarang harus menanggulangi risiko tidak hanya dari TI sektor, tetapi juga di domain lain seperti rantai pasokan, teknologi operasional dan sistem cyber-fisik.
Dalam kesempatan itu, dijelaskan mengenai FLOU Cloud yang menjadi salah satu landasan percepatan bagi perusahan dalam melakukan digitalisasi bisnis. Layanan cloud ditujukan untuk mendukung enterprise, small & medium business serta startup agar tetap terus bertahan melalui investasi IT dengan biaya yang affordable. Pastinya, Next generation Cloud ini akan memberikan berbagai kemudahan akses untuk percepatan pertumbuhan bisnis perusahaan. (red)