Agus Sutiawan: Transformasi PLN Power Beyond Generation

0
3618

Jakarta, Komite.id- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan yang harus menghadapi tantangan, harus melakukan Transformasi “Power Beyond Generation” yang bertumpu pada Green, Lean, Innovative dan Customer Focused. Melalui program transformasi bertajuk Power Beyond Generations, PLN berupaya agar listrik dapat dinikmati semua pihak dan berkontribusi bagi kehidupan masyarakat.

Transformasi PLN dengan Tagline PLN Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se Asia Tenggara Dan pilihan # 1 pelanggan untuk solusi energi. Dalam transformasi PLN, empat komponen yakni GREEN yakni PLN harus membawa Indonesia transisi menuju ke energi terbarukan berskala besar secara cepat dan efisien. LEAN, Penyedia jasa listrik bagi Rumah tangga, bisnis, dan industri yang ramping, handal, dengan biaya terendah. INNOVATIVE Mendorong pertumbuhan melalui bisnis model yang inovatif. CUSTOMER FOCUSED; Memuaskan konsumen dengan pelayanan yang berkualitas dunia.

Agus Sutiawan, Head Of Digital Management PT PLN (Persero) mengatakan, digitaliasasi merupakan tulang punggung transformasi yang ditujukan terdapat 13 breakthrough yang berbasis digitalisasi dari 20 breakthrough. Digitally Enabled Execution Machine memonitor, evaluasi, dan corrective action keberlangsungan Transformasi. Goalsnya, memastikan seluruh Breakthrough berjalan tepat waktu dan mencapai strategic objective yang diharapkan.

“Digitaliasi bukan hanya penguatan infrastruktur TI namun juga harus didukung penguatan proses bisnis serta mindset sumber daya manusia yang ada,” katanya dalam gelaran ABDI- NEC Energy WebSummit 2021 bertena “Digital Transformation to Achieve Efficiency for Energy Sector & Asset Intensive Companies” pada Kamis 29 April 2021.

Lebih jauh Agus menjelaskan mengenai proses pengadaan melalui DigiProc yakni Digitalisasi dan automasi proses pengadaan di PT PLN (Persero) dengan teknologi descriptive analysis, machine learning, serta artificial intelligence. Digital Procurement membangun proses pengadaan yang transparan, efisien kompetitif serta fairness. PLN melakukan Dispatch Optimization dengan mengontrol dan memaksimalkan penggunaan pembangkit-pembangkit yang paling andal dan ekonomis.

Selain itu, PLN yang merupakan  Perusahaan listrik satu-satunya di Indonesia juga mulai mengubah pembangkit diesel menjadi gas untuk menurunkan biaya pokok penyediaan. Guna menghadapi perubahan zaman, PLN terus mendorong inovasi dengan mendigitalisasi semua proses bisnis dan operasi. “PLN harus adaptif terhadap tuntutan zaman, kreatif menangkap peluang dan mencari solusi,” tegasnya.

PLN juga memiliki Anti Black-Out menjamin keandalan ketersediaan listrik bagi pelanggan. Early Warning System terkait Kesiapan Sistem Jawa Bali bertahan terhadap gangguan dan mampu meningkatkan manajemen risiko agar mampu merespons berbagai persoalan teknis yang terjadi secara cepat sehingga tidak terjadi blackout atau pemadaman total dalam waktu lama.

Ada juga Outage Management (OM) merupakan digitally process untuk program operasi dan pemeliharaan secara sinergi dan berkesinambungan mulai proses perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan rencana tindaklanjut untuk peningkatan kepuasan pelanggan.

Sedangkan Captive Power berbasis Customer Relation Management meningkatkan engagement customer dengan perusahaan. Customer Relationship Management (CRM) berfungsi sebagai sebuah tool terintegrasi di PLN yang mampu membantu mengembangkan bisnis dan pemasaran PLN sesuai tuntutan stakeholder, serta mampu melayani para pelanggan PLN masa kini dan mendatang yang semakin demanding. (red)