Jakarta, Komite.id- NIK (Nomor Induk Kependudukan) menjadi sangat penting karena menjadi satu tools dan cara Bank, Fintech, Ecommerce, Asuransi, Operator Mobile untuk mengetahui apakah seseorang dengan NIK tertentu:itu benar adanya karena:
- NIK nya terdaftar di Ditjen Dukcapil. Tidak palsu, masih hidup dan tidak ganda sehingga orang tersebut bukan botnet atau tidak exist
- Data Dukcapil terintegrasi dengan semua bank, fintech, ecommerce, gojek, pulsa smartphone sehingga kegiatan seseorang bisa di tracking jika bekerjasama dengan dukcapil. Misalnya di Dukcapil ada War room sehingga secara realtime semua transaksi seseorang dengan bank, fintech, asuransi, ecommerce, gojek bisa dimonitor. Biasanya seorang hacker akan mencoba breach (membobol) bukan hanya satu bank tapi banyak bank, disini dapat termonitor ketika si hacker tersebut mengakses banyak institusi keuangan dll… dengan melakukan lateral activities dengan berbagai bank, fintech dll untuk menjalankan aksinya. Anomali semacam ini mudah terlacak oleh War Room Dukcapil.
- Data Dukcapil juga terintegrasi dengan data record polisi, kriminal, sehingga memudahkan analisa awal tentang motif seseorang berdasarkan record polisinya
- Dapat dilacak korelasi nomor HP, SIMMS Card dan data NiK dan KK saat membeli pulsa atau membeli nomor SIMMS Card.
- Khusus untuk Bank BUMN, Untuk proses pengajuan Bantuan Presiden produktif Usaha Mikro juga memanfaatkan NIK agar tidak terjadi bantuan ganda, bantuan fiktif, bantuan kepada orang yang sudah meninggal atau pindah alamat dan KTP dibeberapa daerah.
- Untuk Bansos dan Program Bantuan Pemerintah lainnya seperti di Nomor 5
- Untuk aplikasi kredit swasta, juka NIK dan KK harus di konfirmasi dan dicek secara online dengan Dukcapil sehingga motif hacker untuk item 1 – 5 dapat dihindari.
- Pengambilan uang dan transaksi bank di Telller juga meminta data NIK agar lebih aman dan di cek dengan foto yang ada di KTP berikut spesifmen tandatangannya.
Diatas hanya beberapa contoh betapa pentingnya kerjasama, kolaborasi dan sinerji antara perusahaan Swasta dan BUMN yang melayani masyarakat dengan Ditjen Dukcapil terkait data authenticity, data veracity, data integrity, data security & credential seseorang. Regulator di sektor Perbankan, Financial seperti BI dan OJK, serta regulator di sektor lainnya dapat juga memanfaatkan Satu Data Kependudukan ini.
Untuk itu ABDI menyelenggarakan event Satu Data kePendudukan Indonesia (SDPI) dan mengajak BRI sebagai BUMN Pemerintah yang paling strategis, tertua dan mempunyai nasabah hingga kepelosok desa di TanahAir bersama Dukcapil mensukseskan mimpi Presiden terwujudnya Satu Data Indonesia (SDI).
Kami juga ingin mengucapkan selamat kepada BRI, yang bukan saja Bank juara dan jago kandang dengan jumlah cabang tersebesar di tanah air hingga tingkat desa & kecamatan terutama juga melayani underserved area, diwilayah 3T bersama Dinas Dukcapil, PT Pos Indonesia & PT Telkom..
Tapi BRI juga Flagship Indonesia juara kelas Global dengan dinobatkannya BRI oleh Forbes 2021 Global 2000 World Largest Public Companies. Dapat dibayangkan sebagai Bank dengan jumlah cabang di terbanyak ditingkat pedesaan meraih peringkat ke 362 perusahaan raksasa dunia dari 2,000 lebih perusahaan public terbaik kelas dunia.
Forbes mencatat 6 perusahaan public di Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes 2021 Global 2000 World Largest Public Companies dan BRI menduduki ranking pertama.
Alasan yang membanggakan bagi ABDI dan Dirjen Dukcapil menyelenggarakan Satu Data Kependudukan Indonesia dengan platform BRI eHall / eForum sebagai Co Host acara WebSummit on Satu Data Indonesia. Terima kasih atas dukungan BRI untuk program ABDI selama ini. dan semoga bisa mengakselearasi Pemulihan ekonomi pada masa Pandemi Covid 19 ini. (RR)